Namun, apakah Anda menyadari adanya pengulangan? Paviliun ini juga menyatukan ruang keluarga dengan ruang makan.
Nuansa interior tradisional modern sangat terasa pada pemilihan furnitur yang mengisi ruang makan.
Meskipun memiliki nuansa interior yang berbeda, kedua paviliun memiliki kesamaan yang tetap menonjolkan nuansa arsitektur tradisional.
Dimulai dari langit-langit di kedua paviliun yang dibuat terbuka tanpa plafon sehingga rangka atap dan genteng tanah liat terlihat dengan jelas.
Langit-langit yang terbuka seperti ini membuat ruangan terasa lebih luas dan sirkulasi udara lebih baik.
Selain itu, dinding beton kedua paviliun dibuat tanpa finishing. Sedangkan, untuk lantainya, arsitek Pramudya memilih untuk menggunakan lantai beton ekspos yang senada dengan dindingnya.
Paviliun Bentara telah menjadi inspirasi rumah minimalis tradisional khas Indonesia yang nyaman dan asri.
Tentu saja, gaya desain tradisional tetap dapat disesuaikan dengan ornamen budaya masing masing di setiap daerah.
Sentuhan gaya desain masa kini pun dapat dengan leluasa ditambahkan. Tertarik
memiliki hunian unik yang terasa tenteram seperti ini?