KOMPAS.com - Jaringan layanan penginapan asal Amerika Serikat, Airbnb, meluncurkan kampanye baru bertajuk "Kartu Kebaikan" untuk membantu para host ( pemilik properti) di tengah Pandemi Covid-19.
Kampanye tersebut dikirimkan pihak perusahaan melalui alamat e-mail para tamu yang menginap di properti tersebut untuk berkontribusi dalam memberikan komentar kepada pemilik rumah.
Namun, yang jadi permasalahan adalah pada 'Kartu Kebaikan" tersebut tertera kontribusi uang untuk membantu para pemilik di tengah kondisi ini.
"Seperti yang kita tahu, pemilik properti di Airbnb terpengaruh dampak Covid-19, dan banyak dari mereka tidak dapat menyambut tamu," tulis e-mail dari perusahaan kepada tamu yang menyewa properti.
Para tamu dapat mengklik "Kirim Kartu Kebaikan" yang dituju kepada pemilik yang saat itu tengah disewa unit propertinya.
Setelah itu, para tamu dapat memilih desain kartu, menulis pesan atau komentar, serta memilih menambahkan sedikit sumbangan kepada pemilik properti.
Hal itu memicu reaksi dan tuai kritikan tajam dari pengguna Twitter yang tak menerima adanya kampanye tersebut.
Baca juga: Airbnb Larang Tamu di Bawah 25 Tahun Gelar Pesta Tanpa Izin
Warganet Twitter mengeluh, kalau pemilik properti dianggap lebih mapan secara finansial ketimbang para tamu yang menginap di properti mereka.
Mereka beranggapan, buktinya para pemilik properti di Airbnb mempunyai beberapa rumah untuk disewakan.
"Mengapa saya menyumbang untuk tuan rumah? Saya saja bahkan tidak mampu membeli satu rumah," cuit akun Twitter @olenskae.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan