Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Transformasi, Starbucks Berencana Tutup 400 Kedai

Kompas.com - 13/06/2020, 12:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Jaringan perusahaan Starbucks mengumumkan akan melakukan transformasi pada bisnis kedai kopinya di kota-kota besar.

Dilaporkan oleh CNBC, perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka akan menutup lebih dari 400 tokonya selama 18 bulan ke depan.

Penutupan ini merupakan bagian dari rencana untuk mengubah kedai mereka di Amerika Serikat (AS).

Transformasi dengan menambah lebih banyak kedai melalui metode pick-up di kawasan perkotaan padat seperti New York, Chicago, atau San Francisco.

Untuk itu, jaringan perusahaan kopi ini pun disebut akan merenovasi tata letak kedai mereka dengan menambah ruang khusus untuk layanan drive-thru dan konter terpisah bagi pelanggan yang memesan lewat aplikasi daring.

Baca juga: 90 Persen Gerai Starbucks di Amerika Serikat Mulai Buka Juni Mendatang

Metode ini dipilih lantaran adanya pergeseran dalam pemesanan melalui daring yang tentunya meminimalisasi adanya kontak antar manusia dan mengurangi keberadaan pelanggan di dalam toko

"Secara alami memungkinkan adanya jarak fisik yang lebih besar," kata CEO Starbucks Kevin Johnson.

Sebelumnya, perubahan dan modifikasi kafe-kafe akan dilangsungkan selama tiga hingga lima tahun ke depan.

Namun pandemi Covid-19 membuat perusahaan akhirnya memutuskan untuk mempercepat rencana ini.

Dia menambahkan, pandemi yang melanda berbagai negara membuat perusahaan mempercepat rencana transformasi tersebut.

"Kami mempercepat rencana transformasi toko untuk mengatasi situasi saat ini, sambil tetap memberikan pengalaman yang aman, akrab, dan nyaman bagi pelanggan kami," ucap Kevin Johnson.

Hingga saat ini, sekitar 95 persen dari seluruh kedai Starbucks di AS telah dibuka kembali. Sedangkkan 90 persen kafe yang berada di China juga sudah kembali beroperasi.

Tahun 2020, perusahaan berharap dapat membuka kedai di 300 lokasi lagi. Jumlah ini lebih sedikit daripada perkiraan sebelumnya, yakni sebanyak 600 kedai.

Untuk diketahui, hingga saat ini, perusahaan memiliki lebih dari 32.000 toko di seluruh dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com