Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Rumah Seharga Kurang dari Rp 2 Miliar yang Berjaya Saat Corona

Kompas.com - 18/05/2020, 19:29 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Partner Residencial Services Coldwell Banker Indonesia Alvin Alexander mengungkapkan, hanya sub-sektor rumah tapak (landed house) yang dapat bertahan di tengah Pandemi Corona.

Sub-sektor lainnya seperti apartemen, perkantoran, mal, hotel, dan kawasan industri masih menemui tantangan berat.

"Sektor yang paling bisa bertahan di kondisi seperti ini (Pandemi Covid-19) hanya landed housing, terutama untuk segmen low (bawah) dan menengah," kata Alvin dalam konferensi daring, Senin (18/5/2020).

Hal tersebut disebabkan masih tingginya permintaan, terutama berasal dari end-users (pengguna akhir).

Data Coldwell Banker Indonesia menunjukkan, total pasokan rumah tapak di pasar Jabodetabek pada Iuartal I-2020 sebanyak 123.199 unit.

Sebangak 67,5 persen di antaranya telah terjual atau mencatatkan angka sebesar 84.344 unit. Sisanya, 38.776 masih beredar di pasaran.

Senada dengan Alvin, Co-founder Cava Property Reynolds Darmadi mengatakan, rumah tapak masih menunjukkan kinerja terbaiknya terutama di level kurang dari Rp 2 miliar.

Meski begitu, Reynolds tak menampik bahwa penjualan produk propertinya melalui digital marketing pada minggu awal diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sempat menurun.

Namun, setelah itu, permintaan langsung melonjak naik yang didominasi permintaan dari kalangan muda.

Baca juga: Lansir Perumahan Linaya, Delution Land dan SVP Incar Rp 50 Miliar

Reynolds melihat, kalangan dan pasangan muda telah menyiapkan diri untuk membeli jenis hunian tersebut sejak jauh-jauh hari sebelum mereka memutuskan menikah.

"Bukan hanya 2-3 bulan, bahkan setahun mereka sudah merencanakan untuk memiliki hunian pertama mereka," ujar Reynolds.

Pembelian hunian tapak ini merupakan prioritas utama mereka.

Bagi mereka, Pandemi Covid-19 merupakan momen yang tepat untuk membeli hunian tapak karena banyak pengembang berlomba menawarkan diskon atau memudahkan cara bayar.

Misalnya, kemudahan membayar down payment (DP) atau uang muka pada kondisi seperti ini yang mungkin belum pernah ditawarkan.

Reynolds memprediksi, sektor perumahan merupakan salah satu sub sektor properti yang paling memiliki performa terbaik setelah masa PSBB berakhir.

"Jadi setelah PSBB ini selesai dan roda perekonomian kembali berputar, sektor perumahan akan memiliki peluang paling cepat dalam kenaikan permintaan," pungkas Reynolds.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com