Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Apartemen di Jadebotabek Turun Drastis hingga 75,8 Persen

Kompas.com - 04/05/2020, 22:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan apartemen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek) turun 45,1 persen hingga 75,8 persen.

Rinciannya, penurunan penjualan di Jakarta mencapai 68,8 persen. Kemudian di Bodebek, anjlok sebesar 75,8 persen. Sementara di Tangerang, penjualan apartemen menukik sebesar 45,1 persen.

Menurut laporan riset Coldwell Banker Indonesia anjloknya penjualan terjadi akibat penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Banyak Iklan Hotel Dijual Saat Pandemi, PHRI Masih Verifikasi

Selain penjualan yang terus merosot, Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Angra Angreni dalam laporan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (4/5/2020) menyebut, pandemi ini  juga menyebabkan sejumlah pengembang menunda proyeknya.

Menurut Angra, hal ini terjadi karena adanya kendala pada material bangunan yang harus diimpor dari negara terdampak Covid-19. Dengan demikian, investor saat ini masih wait and see.

"Saat ini pembeli dengan tujuan investasi cenderung memutuskan untuk bersikap wait and see, menunjukkan bahwa investasi properti bukanlah prioritas mereka situasi ini," tulis Angra.

Kemudian pada awal hingga pertengahan April, Pemerintah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kebijakan ini berdampak signifikan dan membuat lebih dari 85 persen sektor properti membatasi jam operasional mereka, termasuk perkantoran, ritel, dan sebagian besar hotel.

Tak hanya penjualan apartemen, penurunan juga terjadi pada permintaan apartemen sewa.

Riset Leads property menunjukkan, total permintaan pada kuartal I-2020 mengalami penurunan 2,96 persen menjadi 5.539 unit.

Pasar apartemen servis dengan jangka pendek hingga menengah mengalami tekanan selama pandemi berlangsung.

Sebaliknya, permintaan pasar apartemen non-servis di Jakarta yang biasanya memiliki durasi tinggal lebih lama tetap stagnan.

Sementara rerata tingkat hunian apartemen 62,8 persen atau turun sebesar 2,0 poin. Rinciannya, tingkat hunian apartemen servis sebesar 65,8 persen, dan apartemen non-servis sebesar 56,8 persen.

Meski mengalami penurunan, namun pasokan tidak berubah, yakni 8.822 unit. Bahkan Leads memperkirakan, dua proyek apartemen akan beroperasi pada tahun ini, meski terjadi pandemi.

Keduanya adalah Oakwood Apartmets @PIK dan Somerset Sudirman. Proyek tersebut menambah jumlah pasokan kumulatif sebesar 5 persen pada akhir 2020 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com