Perusahaan yang bertujuan meningkatkan akses jasa keuangan bagi masyarakat pedesaan harus menjelaskan indikator dan keterukurannya.
Investasi berkelanjutan pada perusahaan-perusahaan publik yang tercatat di bursa efek seringkali mengadopsi pendekatan do no harm dan ESG, karena pendekatan investasi berdampak tidak terlalu mudah diterapkan di sini.
Hingga saat ini, masih terbatas perusahaan besar yang terdaftar di bursa efek yang bertujuan secara spesifik dan substansial untuk menghasilkan dampak positif secara lingkungan dan sosial.
Oleh karena itu, sejauh ini, investasi berdampak lebih banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan relatif kecil, termasuk perusahaan rintisan.
Namun perlu dicatat, obligasi hijau (green bond) dapat dikategorikan sebagai investasi berdampak.
Pendanaan dari obligasi hijau digunakan oleh penerbitnya untuk mendanai proyek atau bisnis yang berdampak positif pada lingkungan.
Jika investasi ESG biasanya dilakukan manajer investasi (MI) pada perusahaan yang tercatat di bursa efek, investasi berdampak biasanya dilakukan oleh venture capital (VC) atau perusahaan private equity.
Tentu, investor institusi lain, atau pun individual, juga dapat menjadi investor pada investasi ESG maupun investasi berdampak.
Investasi berdampak, seperti ESG, merupakan salah satu genre dari investasi berkelanjutan yang berkembang pesat di berbagai penjuru dunia.
Data Global Impact Investing Network (GIIN) menunjukkan dana kelolaan investasi berdampak melesat menjadi 502 miliar dollar AS berdasarkan survei terakhir pada April 2019 yang lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.