Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia China Sukses Bangun Rumah Sakit Secepat Kilat

Kompas.com - 31/01/2020, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Mengacu kesuksesan pembangunan rumah sakit khusus pasien severe acute respiratory syndrome (SARS) Xiaothangsan pada 2003 lalu, kini China tengah mengulang sejarah serupa untuk rumah sakit khusus pasien virus corona di Wuhan.

Mereka tengah berupaya menyamai rekor pembangunan khusus rumah sakit SARS di Beijing, yang dikerjakan hanya dalam waktu 7 hari.

CGTN News melaporkan, pekerjaan konstruksi yang serba cepat dan disiarkan secara langsung melalui saluran-saluran televisi milik Pemerintah, memukau jutaan penonton.

Cuplikan gambar drone dari situs konstruksi menunjukkan sebuah buldoser menggali fondasi dan parade truk yang mengangkut kabel baja, semen, beton pracetak (prefabrikasi), dan generator listrik.

Baca juga: Proyek Rumah Sakit Corona Dikebut, Siaran Langsungnya Raup Jutaan Penonton

Pemerintah China mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk membangun fasilitas medis baru dengan cepat yakni Rumah Sakit Huoshenshan, dan Leishenshan yang pembangunannya dimulai pada Jumat (24/1/2020).

Tak tanggung-tanggung, menurut Global Times, target penyelesaian yang harus dikejar kurang dari sepekan operasionalisasi lagi yakni pada tanggal 3 Februari dan 5 Februari 2020.

Rumah Sakit Corona Huoshenshan dirancang dengan kapasitas 1.000 tempat tidur dan menempati lahan seluas 2,4 hektar.

Sementara Rumah Sakit Corona Leishenshan menempati area 3 hektar dengan fasilitas 1.300 tempat tidur.

Kecepatan konstruksi yang luar biasa ini, memunculkan beragam pertanyaan: Bagaimana China dapat secara radikal menekan jadwal pembangunan? 

Dan dapatkah struktur yang dibangun dengan cepat itu, benar-benar aman secara konstruksi?

Baca juga: Kabar Bangunan Pertama Rumah Sakit Corona Wuhan Dianggap HOAKS

Sebuah bangunan, lebih-lebih rumah sakit dengan layanan lengkap seperti peralatan teknologi medis, biasanya membutuhkan beberapa tahun masa konstruksi.

Mengutip Quartz, seorang arsitek dari biro HOK Architects Scott Rawlings berpendapat, apa yang sedang dibangun oleh China bukanlah fasilitas medis yang khas dan spesifik tetapi lebih merupakan "pusat pengobatan untuk mengelola infeksi massal."

Sebaliknya, Scott merasa ragu menyebut fasilitas medis yang dibangun China saat ini di Wuhan sebagai rumah sakit permanen.

"Tentu saja ini bukan fasilitas layanan yang lengkap," kata Scott.

Dia menambahkan, ketika merancang sesuatu, hal yang harus dipertimbangkan adalah penggunaan dan kemampuan beradaptasi bangunan selama 75 tahun ke depan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com