Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terowongan Nanjung Diresmikan, Banjir Bandung Berkurang

Kompas.com - 29/01/2020, 13:44 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Terowongan Nanjung, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (29/1/2020) pagi.

Pembangunan terowongan ini adalah bagian dari pembenahan Sungai Citarum. Dengan demikian, terowongan ini diharapkan dapat membantu mengurangi banjir yang kerap terjadi di kawasan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan, beroperasinya Terowongan Nanjung mampu mengurangi luasan area banjir dari awalnya sekitar 490 hektar menjadi 80 hektar.

Baca juga: Jokowi Resmikan Terowongan Pengendali Banjir Bandung

Menurut Jokowi, masih ada dua proyek lagi yang akan difungsikan untuk mengendalikan banjir, yakni satu kolam retensi dan satu sodetan.

"Dari yang dulu terkena dampak 159.000 warga menjadi 77.000 warga terdampak. Kalau sodetan dan kolam retensi selesai, Insha Allah kita akan bisa selesaikan masalah banjir, terutama yang di hulu," ucap dia.

Jokowi juga mengatakan pengendalian banjir di Sungai Citarum bukan hanya sebatas membangun infrastruktur.

Akan tetapi, dibutuhkan rehabilitasi dan reboisasi lahan di area atas. Pengerjaan itu, sebut Jokowi, harus dikerjakan secara paralel.

"Kalau rampung baru kita masuk ke hilirnya yang juga memerlukan perhatian. Ini adalah sebuah pekerjaan besar yangbsatu persatu kita selesaikan. Sehungga kita harapkan dengan selesainya di akhir 2020 ini, ke depan banjir betul-betul bisa kita minimalisasi di kawasan Bandung," tutur Jokowi.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, keberadaan terowongan kembar tersebut baru seperempat dari tahap pengendalian banjir Citarum.

Adapun tiga per empat sisanya akan diperoleh ketika seluruh infrastruktur pengendali banjir selesai dikerjakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com