KOMPAS.com - Pemerintah Kota Wuhan, China, telah menunjuk kontraktor China State Construction Engineering guna mempercepat pembangunan rumah sakit baru berkapasitas 1.000 tempat tidur untuk merawat para korban virus corona.
Mereka bekerja keras memobilisasi mesin, alat berat, dan 100 tenaga konstruksi, untuk mengejar target operasional pada awal pekan depan.
Mengutip media resmi lokal Changjiang, Reuters melaporkan, virus corona telah menewaskan 25 orang di China dan menginfeksi lebih dari 800 orang.
"Sebagian besar kasus Corona berada di pusat kota Wuhan, tempat virus tersebut diyakini berasal, akhir tahun lalu," tulis laporan media lokal, Jumat (24/1/2020).
Baca juga: Hanya 6 Hari, Target Wuhan Bangun Rumah Sakit Corona
Oleh karena itu, rumah sakit baru tersebut dibangun di sekitar kompleks liburan yang semula diperuntukkan bagi pekerja lokal.
Menurut Changjiang, fasilitas kesehatan ini terletak di sebuah taman tepi danau di pinggiran kota.
Untuk mengejar target masa konstruksi 6 hari, kontraktor menggunakan material pracetak. Mesin-mesin dan alat berat, termasuk 35 penggali dan 10 buldoser, tiba di lokasi pada Kamis (23/1/2020) malam.
Gambar-gambar di televisi pemerintah menunjukkan truk-truk material berseliweran di lokasi pembangunan, dan pada saat bersamaan terlihat kesibukan lusinan penggali yang bekerja keras mematangkan lahan.
Rumah sakit ini mirip dengan Xiaotangshan yang dibangun pada 2003 lalu. Xiaotangshan difungsikan sebagai pusat medis di pinggiran utara Beijing untuk merawat pasien yang terpapar virus severe acute respiratory syndrome (SARS).
Dalam waktu dua bulan, mereka merawat satu di antara tujuh orang pasien SARS di China.
Sebanyak 774 orang meninggal secara global dalam epidemi SARS, yang mencapai hampir 30 negara.
"Itu merupakan keajaiban dalam sejarah ilmu kedokteran," tambah koran itu.
Rumah sakit SARS Beijing yang dibangun 7.000 pekerja, awalnya dirancang hanya untuk merawat pasien dalam masa pemulihan, dan membantu mengurangi tekanan di rumah sakit lain.
Pada akhirnya, mereka berhasil mengobati hampir 700 pasien SARS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.