Hasilnya, Lee membuat desain rumah yang elegan, modern dengan banyak kayu, kaca, dan garis dan siluet yang bersih.
Pada bagian ruang tamu di lantai pertama, terdapat dinding kaca yang mengekspos pemandangan taman.
Ruangan tersebut dilengkapi dengan furnitur minimal kecuali meja kopi multi-level yang unik serta sofa.
Lee mengatakan tidak ada televisi di ruang tamu itu. Ini karena, dalam cerita, rumah keluarga Park memang dibangun oleh arsitek bernama Namgoong Hyeonja yang memutuskan untuk tidak menempatkan televisi guna menghargai keberadaan taman di luar rumah.
"Jadi kami membuat dinding jendela sesuai dengan rasio aspek 2,35: 1, dan saya ingin ruang tamu besar dan taman terasa seperti foto yang bagus di layar," ucap Lee.
Kemudian karya seni yang terdapat pada dinding di taman juga merupakan simbol status. Bahan Lee mengatakan, beberapa karya seni yang muncul pada film adalah lukisan asli.
Gambar hutan yang terbuat dari kawat baja stainles merupakan karya dari seri Maya dari artis Korea Seung-mo Park.
"Karena rumah Mr. Park dibangun oleh seorang arsitek dalam cerita tersebut, tidak mudah menemukan pendekatan yang tepat untuk mendesain rumah," kata Lee kepada IndieWire.
Sebagai sebuah film, maka wajar jika setting setiap ruangan dibuat terpisah. Tetapi Lee dan sutradara Bong membangun rumah keluarga Park secara utuh baik eksterior maupun interiornya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.