Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu-abu, Warna yang Bakal Ngetren Tahun 2020

Kompas.com - 17/01/2020, 14:33 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warna cat merupakan salah satu elemen yang bisa mempercantik rumah. Bahkan banyak orang yang juga meyakini warna cat mampu meningkatkan suasana hangat bahkan nilai sebuah hunian.

Melansir Forbes, pada tahun ini, perusahaan renovasi Fixr melakukan survei kepada 43 desainer interior. Hasilnya, warna abu-abu diprediksi akan menjadi tren pada tahun 2020.

Ini karena abu-abu cocok dengan palet netral. Warna ini menjadi pilihan untuk menyemarakkan ruang interior dan eksterior bangunan.

Baca juga: 3 Panduan Memilih Cat yang Tepat

Dari survei tersebut sebanyak 57 persen desainer interior mengatakan banyak orang akan terus menggunakannya.

Karena banyak desainer merasa bahwa abu-abu tidak akan berakhir dalam waktu dekat, warna ini juga diprediksi

Sementara untuk cat interior, warna-warna netral diperkirakan mendampingi abu-abu. Mayoritas desainer sepakat, warna netral yang dingin seperti putih, abu-abu, dan taupe akan menjadi yang paling populer.

Warna-warna tersebut bekerja dengan baik di hampir setiap ruang dan mereka menciptakan papan tulis kosong untuk hampir semua desain interior.

Selain itu, survei ini juga menemukan bahwa warna putih dan abu-abu diperkirakan dapat meningkatkan nilai ruma.

Jika pada tahun ini Anda berniat untuk menjual rumah, maka warna-warna tersebut bisa diterapkan untuk eksterior hunian.

Perusahaan broker Realtors juga telah merekomendasikan penjual rumah mengecat rumah mereka dengan warna putih dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara abu-abu arang sering terdaftar sebagai warna aksen yang dapat meningkatkan nilai, yang berarti kedua rekomendasi ini mengikuti tren saat ini.

Aksen bata memberikan tekstur ke ruang di mana elemen-elemen seperti hiasan dinding dan pernak-pernik tidak digunakan.Jarzabek/Shutterstock Aksen bata memberikan tekstur ke ruang di mana elemen-elemen seperti hiasan dinding dan pernak-pernik tidak digunakan.
Survei Fixr juga menemukan pasangan dengan anak-anak adalah yang paling mungkin untuk melakukan proyek perbaikan rumah, atau sebesar 46 persen.

Hal ini masuk akal mengingat kamar tidur anak-anak perlu dicat ulang setiap dua hingga empat tahun, jauh lebih sering daripada bagian lain rumah.

Kemudian pasangan tanpa anak diperkirakan juga akan melakukabn renovasi rumah, kelompok inu mendapatkan porsi 34 persen dari responden.

Lalu pemilik rumah tunggal, di 11 persen, dan, diikuti oleh, pensiunan sebesar 9 persen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau