Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Starbucks Manfaatkan Desain Interior untuk Menjual Kopi

Kompas.com - 07/01/2020, 20:41 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Starbucks merupakan salah satu merek yang menjual produk berbahan baku kopi terkenal di dunia. Jaringannya kini sudah menyentuh ke hampir seluruh benua.

Selain jaringan kedai kopi yang mendunia, Starbucks juga mengelola kafe dengan konsep mewah yang didesain secara khusus.

Starbucks Reserve merupakan gerai di mana pengunjung tak hanya berhenti dan membeli produk yang disajikan, namun juga menikmati setiap interior kafe. 

Kedai-kedai berkonsep ini tak hanya menyajikan produk minuman kopi yang menjadi andalan, namun juga arsitektur ikonik dengan nuansa berbeda.

Salah satu kafe yang dibuka dengan konsep itu adalah Starbucks Reserve Roastery di Shanghai, China.

Melansir laman Architectural Digest, bangunan tersebut menyandang sebagai kedai Starbucks terluas di dunia, sekitar 2.700 meter persegi.

"Roastery adalah teater untuk meningkatkan pengalaman minum kopi, di mana rata-rata orang menghabiskan 40 menit karena mereka tidak ingin pergi," kata Howard Schultz yang saat itu masih menjabat sebagai pimpinan eksekutif Starbucks.

Baca juga: Starbucks Buka Gerai ke-30.000 di China

Pada salah satu dinding bangunan terdapat ornamen yang disusun dari berbagai macam kartu. Uniknya, susunan ornamen tersebut membentuk kata "Shanghai".

Di sisi ini, para pengunjung dapat memanfaatkannya untuk berswa-foto atau selfie.

Arsitek di balik ide gerai Roastery adalah Liz Muller, yang menjabat sebagai Senior Vice President dari divisi desain kreatif perusahaan ini.

Sebelumnya, Muller juga mengerjakan desain untuk gerai Starbucks di gedung Crate and Barrel, serta beberapa kedai ikonik lainnya di Tokyo dan Amerika Serikat.

Muller mengungkapkan, pada dasanya para pengunjung menginginkan tempat yang dapat menginspirasi dan memberikan kenyamanan.

Untuk itulah dia kemudian merancang konsep unik bagi setiap gerai Starbucks. Setiap lokasi, sebut Muller, menjadi panggung yang memberikan kesan kaya dan mewah.

Bahkan, kedai yang ada di Seattle pernah digunakan sebagai tempat pernikahan.

Menurutnya, setiap gerai berkonsep roastery menghargai budaya lokal. Di Starbucks Reserve Roastery Shanghai, misalnya, Muller membuat sebuah "ketel" besar dengan berat 40 ton yang dihiasi ornamen karakter khas China.

"Ini merupakan kesempatan bagi perajin lokal untuk ambil bagian dari perjalanan kami," kata Muller.

Starbucks terbesar di dunia, Reserve RoasteryKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Starbucks terbesar di dunia, Reserve Roastery
Ketel raksasa ini menjadi tempat penyimpanan biji kopi yang diletakkan pada bagian tengah. Penyimpanan tersebut berguna agar rasa yang ada di biji kopi tidak menghilang.

Kemudian sebuah pipa tembaga ditempatkan pada bagian atas kepala ketel untuk menyalurkan biji kopi ke keranjang. Para pekerja kemudian mengambil biji tersebut untuk dimasukkan ke mesin penggiling.

Sementara pada langit-langit dan kanopi terdapat 10.500 ubin heksagonal yang terbuat dari lembaran aluminium dan berlapis kayu.

Muller mengatakan, desain setiap kedainya terinspirasi dari produk yang dijual. Warna hijau pada logo dan pada hampir seluruh kedai merupakan representasi dari warna biji kopi segar.

Baca juga: Sajikan Menu Italia, Starbucks China Tawarkan Konsep Baru

Sementara palet warna cokelat terinspirasi warna akhir biji kopi.

Kemudian ornamen kayu yang digunakan merepresentasikan suasana hutan. Lalu pencahayaan yang diterapkan pada setiap ruangan berwarna putih, terinspirasi warna buih susu.

Muller menambahkan, unsur tembaga pada ornamen ruangan memiliki nyala yang sesuai dengan warna pemanggang.

"Desain selalu kembali ke produk, Anda tidak akan pernah menemukan warna ungu, karena tidak ada warna ungu pada palet inspirasi kami," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com