Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Djoko Setijowarno
Akademisi

Peneliti Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata

Menjamin Keselamatan Mudik Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 22/12/2019, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ADA yang berbeda dengan Mudik Natal dan Tahun Baru atau Nataru dengan Mudik Lebaran. Perbedaan itu adalah minimnya pengguna sepeda motor.

Hal ini cukup membantu dan tidak merepotkan petugas di lapangan untuk mengatur arus lalu lintas.

Hanya, yang bertambah adalah jumlah perjalanan menuju tempat wisata. Perhatian yang berhubungan dengan pariwisata seharusnya lebih diprioritaskan.

Setelah Jalan Tol Tran Jawa dan sebagian Jalan Tol Trans Sumatera terhubung, perhatian terhadap jalan non tol mulai berkurang.

Publik memang lebih banyak memilih bepergian  pada akhir tahun ini memanfaatkan jalan tol yang sudah terhubung.

Jika lancar, dapat memangkas waktu perjalanan hingga 50 persen dari sebelumnya. Walaupun harus mengeluarkan ongkos lebih untuk membayar tarif tol demi kondisi lebih nyaman dan menyingkat waktu perjalanan.

Pada Mudik Nataru kali ini ada tambahan kapasitas jaringan jalan tol, yakni Tol Layang Jakarta-Cikampek 36,4 kilometer, dan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung 189 kilometer.

Kemudian sebagian ruas Tol Balikpapan-Samarinda 58,7 kilometer, fungsional sebagian ruas Tol Manado-Bitung dan fungsional ruas Kayu Agung-Palembang.

Ruas Tol Layang Jakarta-Cikampek, Tol Balikpapan-Samarinda dan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung belum dikenakan tarif.

Ruas Tol Layang Jakarta-Cikampek semula dibatasi kecepatan melajunya 60 kilometer per jam. Belum ada instrumen untuk menindak laju kendaraan tidak sesuai batas yang diizinkan, rasanya sulit membatasi kecepatan tidak lebih dari 80 kilometer per jam.

Apalagi kendaraan yang digunakan mendukung kecepatan tinggi melaju di jalan tol. Kehati-hatian pengguna jalan tol layang menjadi pengendali.

Electronic Traffic Law Enforcement atau ETLE belum dapat diterapkan selama masa fungsional ini.

Sementara di Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 87 kilometer hanya ada satu rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP). Dan itu satu-satunya rest area yang representatif di sepanjang Tol Bakauheni-Kayu Agung.

Sedangkan rest area yang lain masih dalam kondisi darurat namun sudah dapat digunakan untuk beristirahat.

Ada jaminan keamanan bagi pengguna Tol Bakauheni-Palembang dapat diberikan. Terutama untuk perjalanan malam hari.

Dengan terhubungnya Tol Trans Jawa dan sebagian Tol Trans Sumatera untuk ruas Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang pasti akan memantik penambahan perjalanan kendaraan pribadi.

Tambahan lagi kondisi layanan angkutan penyeberangan Merak-Bakauheni yang semakin bagus baik keterseduan layanan terminal penyeberangan dan kapal penyeberangan yang semakin bagus menjadi daya tarik tersendiri bagi pemudik.

Perjalanan Bakauheni-Palembang biasanya bisa ditempuh 12 jam melalui jalan lintas timur Sumatera, sekarang cukup 3-4 jam sudah dapat sampai di tujuan.

Bisnis transportasi akan tumbuh melayani mobilitas masyarakat antara Kota Pelembang-Bandara Lampung.

Kondisi cuaca

Kondisi cuaca musim hujan dengan ombak tinggi, mengingatkan transportasi laut menjadi perhatian khusus.

Pelayaran menuju pulau-pulau terkecil di Maluku menjadi perjalanan panjang bagi warga setempat yang akan merayakan Natal di kampung halamannya.

Penumpang kapal laut jangan memaksa awak kapal untuk tetap berlayar jika cuaca tidak memungkinkan. Jangan membawa penumpang yang diangkut kapal jumlahnya melebihi batas yang diizinkan.

Oleh karena itu diperlukan ketegasan dari badan otoritas pelabuhan untuk mengizinkan kapal berlayar. Keselamatan harus menjadi pertimbangan utama

Transportasi penyeberangan ke Pulau Nias dari Sibolga di Sumatera Utara, di Sulawesi Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur yang sebagian besar masyarakatnya akan pulang kampung halaman untuk merayakan Hari Natal.

Di darat, daerah rawan longsor pada musim hujan ini sudah mulai bermunculan. Beberapa ruas jalan no tol berpotensi terjadi longsoran.

Bedanya, jalan tol di Jawa hampir semua rest area sudah berfungsi. Kendati masih ada beberapa rest area masih dalam tahap proses pekerjaan dan dapat selesai dibangun untuk menyambut mudik lebaran 2020.

Kecelakaan lalu lintas berupa pecah ban, tabrak belakang truk barang di jalan tol belum bisa dihindari dan menurun secara signifikan.

Demikian pula sopir yang mengantuk sering menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol. Faktor kondisi jalan yang nyaman cenderung berkendaraan dengan kecepatan tinggi.

Jalan tol bukan sirkuit balapan kendaraan bermotor. Batas kecepatan hendaknya dapat diterapkan di seluruh ruas jalan tol. Jika merasa lelah, sebaiknya tidak meneruskan perjalanan dan beristirahatlah.

Masyarakat harus diedukasi tentang tata cara dan etika berlalu lintas di jalan tol. Jalan tol memiliki karakter sangat beda dengan jalan non tol.

Regulator dan operator harus secara bersama terus menerus mengedukasi itu pada masyarakat. Hal yang masih kurang dilakukan selama ini.

Libur akhir tahun sering digunakan untuk berlibur. Bagi yang berombongan berlibur akhir tahun harus cermat memilih menggunakan kendaraan umum yang berkeselamatan.

Kendaraan umum yang digunakan harus memenuhi persyaratan laik jalan dan terdaftar sebagai angkutan pariwisata.

Pemerintah dapat memberitahu pada publik jika publik ingin tahu kendaraan yang akan digunakan sudah memenuhi persyaratan sebagai angkutan wisata.

Di tempat wisata dapat dilakukan ramp check terhadap angkutan wisata. Tempat istirahat bagi pengemudi belum seluruh tempat wisata menyediakan.

Masih perlu lagi upaya yang lebih gencar untuk penyediaaan tempat istirahat bagi pengemudi angkutan wisata.

Hal ini penting supaya pengemudi mendapatkan waktu istirahat yang cukup, sehingga mengemudikan kendaraan bisa nyaman dan dapat dihindari kejadian berakibat fatal kecelakaan lalu lintas.

Jaminan keselamatan dan keamanan harus diberikan oleh pemerintah. Masyarakat wajib taat pada aturan berperjalanan yang berkeselamatan.

Dengan mengikuti aturan yang sudah ada, keselamatan dapat meningkat dan liburan akhir tahun dapat lebih nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com