KOMPAS.com - Perayaan Natal hampir tiba. Untuk menyambut hari raya ini, umat Kristiani biasanya menerapkan tradisi memasang pohon natal.
Selain menggunakan pohon natal imitasi bisa Anda dapatkan di supermarket, ada opsi lain yang dapat lebih menyemarakkan suasana Natal dalam rumah.
Ya, Anda dapat menggunakan pohon asli sebagai dekorasi. Ada dua pilihan untuk ini, Anda bisa membeli batang yang telah dipotong untuk pajangan sementara, atau menggunakan pohon asli yang berada di dalam pot.
Namun sayang, pohon asli terkadang membutuhkan perawatan ekstra. Seperti diketahui, pohon natal biasanya dipajang di dalam rumah, sedangkan pohon asli membutuhkan lingkungan yang segar untuk bertahan.
Selain itu, pohon natal asli harganya cenderung lebih mahal, dan lebih cepat kering. Untuk itu, Anda perlu menerapkan perawatan khusus.
Jika Anda memilih untuk memajang pohon cemara asli alih-alih imitasi, terapkan cara-cara berikut:
Dilansir dari laman Better Homes and Garden, jika Anda memilih untuk menggunakan pohon asli yang masih berada di dalam pot, maka tempatkan hiasan tersebut pada ruangan yang terkena cahaya matahari.
Hal ini penting agar pohon tetap segar dan tetap hidup usai digunakan sebagai dekorasi natal. Jangan lupa, usahakan suhu dalam ruangan agar tetap sejuk.
Bila Anda memilih untuk menggunakan batang yang telah dipotong, maka letakkan dalam wadah berisi air segera setelah sampai di rumah.
Menjaga dasar pohon cemara tetap basah dapat mempertahankan kesegaran daunnya selama sebulan atau lebih.
Selain itu, ada trik lain yang bisa diterapkan yakni dengan mencampurkan aspirin.
Menurut laman Reader's Digest, Anda dapat mencampurkan satu sendok makan aspirin sebagai sumber makanan tambahan untuk pohon tersebut.
Ada beberapa penjual yang menawarkan pohon cemara dengan ukuran yang besar. Untuk ini tentu Anda membutuhkan dudukan yang tepat.
Dudukan pohon sebaiknya sesuai dengan diameter batang, tidak lebih maupun kurang agar pohon dapat berdiri tegak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.