Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Djoko Setijowarno
Akademisi

Peneliti Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata

Revitalisasi Angkutan Massal Berbasis Jalan

Kompas.com - 15/12/2019, 13:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Halte dapat berupa bus stop, halte eksisting (revitalisasi) atau hasil kerjasama dengan pihak swasta. Dapat menanfaatkan dana tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) atau memanfaatkan halte sebagai media iklan.

Pemda melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi dapat berupa kesadaran untuk kembali menggunakan transportasi umum serta tata cara menggunakan transportasi umum.

Pemda diharapkan dapat melakukan manajemen ruang dan waktu untuk akses kendaraan pribadi (push strategy), yakni mendorong meninggalkan kendaraan pribadi, seperti pembatasan ruang (kebijakan pelat kendaraan bernomor ganjil dan genap.

Kemudian jalan berbayar elektronik atau road pricing electronic (ERP) atau waktu (prioritas bus di persimpangan saat jam sibuk atau bus priority in peak hour) atau kebijakan lain yang berpihak ke angkutan umum (pembatasan sepeda motor, tarif parkir mahal, wajib memiliki garasi mobil).

Di samping itu, pemda juga diharapkan dapat melalkukan survey kondisi lalu lintas sebelum, saat dan sesudah dilaksanakannya program pembelian layanan (buy the service) untuk diperoleh data yang akurat sebagai dasar evaluasi pemanfaatan program pembelian layanan ini.

Kemudian bersama dengan pemerintah pusat untuk sama-sama mendukung program untuk melihat dampak ekonomi serta lingkungan yang dapat tercipta.

Untuk memperkuat program ini, sudah selayaknya angkutan umum menjadi Program Strategis Nasional (PSN) non fisik.

Selama ini program yang dimasukkan dalam PSN adalah dianggap strategis berdampak besar bagi masyarakat. Tahun 2020, lima kota akan menjadi target awal untuk dibenahi, yakni Medan, Palembang, Yogyaklarta, Surakarta dan Denpasar.

Padahal program ini tidak kalah pentingnya dengan PSN yang lainnya. Terlebih makin banyak publik yang menggunakan kendaraan pribadi yang pasti akan berdampak tidak hanya kemacetan lalu lintas, namun pemborosan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, meningkatnya polusi udara yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Juga secara tidak langsung berdampak pada kinerja dan produktivitas kerja.

Jika dibiarkan transportasi umum makin memburuk dan tidak diurus, maka negara dan bangsa yang akan menanggung dampaknya.

Perlu komitmen politik negara untuk membangun transportasi umum di seluruh pelosok Nusantara. Membangun transportasi umum adalah membangun sistem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com