CIKAMPEK, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, setelah Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated resmi beroperasi, kendaraan yang melalui ruas tol eksisting dapat melintas lebih cepat.
Ini karena pembangunan jalan dilakukan di atas sebagian ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Dengan demikian, saat proses konstruksi, rerata kecepatan kendaraan berkurang.
"Kecepatan sementara rata-rata di sini pada saat pembangunan rata-rata 20, 25 kadang bisa 15 kilometer per jam," ucap Budi, Kamis (12/12/2019).
Budi menambahkan, kecepatan kendaraan di tol eksisting dapat meningkat, dan akan kembali normal menjadi lebih dari 40-50 kilometer per jam.
Beroperasinya tol yang dikelola PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan ruas eksisting hingga 30 persennya.
Budi mengatakan, pada hari-hari normal, jumlah lalu lintas harian rata-rata sebesar 25.000 kendaraan dalam satu arah.
Jalan tol ini membentang di sebagian ruas Jakarta-Cikampek eksisting tersebut dirancang sepanjang 36,4 kilometer, dan klaim sebagai jalan tol layang terpanjang di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.