Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Diresmikan Jokowi, Ini Fakta Baru Tol Layang Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 10/12/2019, 20:19 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) rencananya akan segera diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.

Progres pembanguann fisik hampir tuntas mendekati 100 persen. Kompas.com merangkum fakta terkini Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated tersebut:

1. Jalan tol layang terpanjang

Jalan tol layang Jakarta-Cikampek diklaim sebagai jalan tol layang terpanjang di Indonesia. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang oleh Tol Wiyoto-Wiyono yang dibangun sepanjang 15 kilometer.

Diketahui, jalan tol layang ini dibangun sepanjang 36,4 kilometer dan berada di atas sebagian ruas Tol Jakarta-Cikampek eksisting.

2. Persiapan hampir 100 persen

Jalan tol layang ini siap dilintasi saat LIbur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Bahkan progres pembangunannya hingga 1 Desember 2019 mencapai 99,976 persen.

"Persiapan sudah sampai hampir selesai, nearly 100 percent, sehingga siap dioperasikan," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono, di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Jalan tol ini terdiri dari sembilan seksi. Seksi I yakni Cikunir-Bekasi Baratt, Seksi II Bekasi Barat-Bekasi Timur, Seksi III Bekasi Timur-Tambun. Kemudian Seksi Seksi IV Tambun-Cibitung, dan Seksi V Cibitung-Cikarang Utama.

Kemudian Seksi VI Cikarang Utama-Cikarang Barat, Seksi VII Cikarang Barat-Cibatu, Seksi VIII Cibatu-Cikarang Timur, dan Seksi IX Cikarang Timur-Karawang Barat.

3. Digunakan untuk arus jarak jauh

Rencananya, jalan tol elevated tersebut akan digunakan untuk pengendara jarak jauh terutama golongan I dan II.

Sementara bagi kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.

4. Fasilitas keamanan

Sebagai jalan tol layang, maka aspek keamanan menjadi perhatian utama, terutama jika terjadi bencana.

Direktur Utama JJC, Djoko Dwijono menuturkan, jalan tol tersebut akan dilengkapi dengan 113 CCTV yang terpasang.

Kemudian terdapat penerangan yang tersedia setiap jarak 40 meter. Tak ketinggalan untuk keadaan darurat, akan dibangun emergency parking yang dilengkapi dengan tangga darurat.

Selain itu, ada pula 8 buah u-turn atau belokan yang digunakan untuk memudahkan pengguna berbalik arah saat keadaan genting.

"Emergency parking. Kami sudah merencanakan akan membangun 4 emergency parking bay di kanan 2 dan kiri 2," tutur Djoko.

5. Menggunakan aspal karet

Aspal campuran karet digunakan untuk melapisi permukaan tol. Meski dari sisi biaya penggunaan aspal karet sedikit lebih mahal, namun bila ditilik dari sisi kekuatan, aspal ini diklaim lebih baik dibanding aspal konvensional.

Untuk perbandingan, jika menggunakan aspal biasa, maka usia permukaan jalan hanya mencapai 10 tahun, namun dengan aspal karet, maka usia permukaan jalan bisa mencapai 15 tahun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan penggunaan aspal jenis ini dapat mendorong industri kareta dalam negeri agar lebih bergeliat. Adapun pasokan bahan baku karet diperoleh dari wilayah di Sumatera.

6. Sertifikat Laik Operasi

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, tol ini diharapkan dapat diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 12 Desember 2019.

Jadi, selama dua hari ini, tanggal 9 dan 10 Desember, BPJT akan terus memantau pemenuhan uji laik fungsi (ULF) jalan bebas hambatan sepanjang 36,4 kilometer.

Setelah itu, Sertifikat Laik Operasi (SLO) akan diterbitkan melalui Surat Keputusan Menteri PUPR sehari setelahnya yakni tanggal 11 Desember.

"Jadi, peresmiannya setelah itu, yakni tanggal 12 Desember," tegas Danang.

 

 

(Sumber: Kompas.com/Rosiana Haryanti, Dani Prabowo, Hilda B Alexander)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com