Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Dibuka, Bagaimana Aspek Keamanan di Tol Layang Jakarta-Cikampek?

Kompas.com - 05/12/2019, 13:27 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Proses konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated hampir rampung.

Sebagai jalan tol layang yang diklaim terpanjang di Indonesia, tentu aspek keselamatan menjadi perhatian utama.

Corporate Communications and Community Development PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru Santoso menuturkan, jalan bebas hambatan ini sudah menjalan uji laik fungsi.

"Yang jelas sudah ada uji laik fungsi dan berikutnya akan keluar Sertifikat Laik Operasi (SLO) sebelum keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dikeluarkan," ucap Dwimawan di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Untuk hal ini, Direktur Teknik PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek (JJC) Biswanto menjelaskan, jalan layang tersebut telah diuji beban hingga 930 ton.

Baca juga: Jalan Tol Layang Cikampek Diprediksi Kurangi Kemacetan 30 Persen

"Elevated kuat dilakui truk? Kalau kita menguji beban, kami uji beban sampai 930 ton. Dan itu belum 100 persen karena bidangnya sudah penuh. Itu baru 80 persen. Kira-kira 38 truk dengan muatan penuh dijejer dalam satu bentang," kata Biswanto.

Selain itu, jalan tol ini menggunakan teknologi penahan gempa serta menerapkan standar gempa periode 1.000 tahun.

Ini artinya, gempa terbesar yang pernah terjadi selama kurun waktu 1.000 tahun terkahir di suatu wilayah, digunakan sebagai acuan untuk menghitung ketahanan struktur terhadap gempa.

Kemudian, aspek keamanan selain pertimbangan ketahanan juga termasuk rambu dan marka jalan.

Dalam pengematan Kompas.com saat menjajal jalan tol layang ini, terlihat belum banyak rambu dan marka jalan yang terpasang.

Hal ini diakui oleh Direktur Utama JJC Djoko Dwijono. Dia tidak menampik masih ada kekurangan yang belum dipenuhi.

Menurutnya, setelah jalan diuji laik, ada beberapa catatan sebelum jalan tol tersebut dapat difungsikan.

Beberapa catatan itu antara lain penambahan marka jalan, rambu-rambu, hingga keberadaan kamera CCTV.

Khusus untuk CCTV, Djoko mengatakan, akan memasang kamera setiap setengah kilometer. Dengan demikian, akan ada total 113 CCTV di sepanjang jalan.

Tetapi hingga saat ini, baru ada puluhan CCTV yang terpasang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com