Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Panik, Ikuti 3 Tips Cegah Kebakaran Rumah

Kompas.com - 30/11/2019, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika mengalami kebakaran rumah, pastinya semua orang akan merasakan sedih dan juga panik. Tidak ada orang yang menginginkan peristiwa tersebut akan terjadi.

Namun, jangan pernah khawatir karena ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk terhindar dari peristiwa mengerikan tersebut. 

Melansir Money Crashers, simak tips di bawah ini untuk terhindar dari peristiwa kebakaran di rumah.

1. Amankan dapur

Menurut National Fire Protection Association (NFPA), memasak adalah penyebab utama kebakaran di perumahan

Agar tetap aman di dapur, jangan pernah meninggalkan makanan yang sedang dimasak tanpa pengawasan. Jika Anda harus meninggalkan dapur, pastikan sudah mematikan kompor. 

Perhatikan juga untuk tidak mengenakan pakaian longgar atau perhiasan panjang menggantung, yang mungkin akan terkena percikan api.

Berhati-hatilah jika ada anak-anak di rumah. Simpan semua panci dan wajan ke dalam rak sehingga anak tidak dapat dengan mudah meraih dan mengambil panci panas tersebut.

Terakhir, jauhkan material yang mudah terbakar dari kompor Anda. Ini termasuk bahan kertas, handuk, pembungkus, atau sarung tangan oven. Bersihkan minyak yang tumpah segera setelah dingin.

Jika mulai terjadi kebakaran di rumah, jangan pernah gunakan air untuk memadamkannya. Air akan berubah menjadi uap dan menyebabkan luka bakar parah.

Hal tersebut juga dapat memerciki minyak dan menyebabkan api menyebar. Sebaliknya, matikan api menggunakan alat pemadam api.

2. Pasang Detektor Asap

Detektor asap adalah alasan utama kematian akibat kebakaran di rumah terus berkurang. Detektor asap memberikan peringatan dini yang dapat memberi Anda dan keluarga cukup waktu untuk melarikan diri.

Anda harus memasang detektor asap di setiap tingkat rumah Anda. Bangunan saat ini mengharuskan setiap kamar memiliki detektor asap sendiri dan detektor asap tambahan di luar masing-masing area tidur.

Detektor asap juga dapat mendeteksi karbon monoksida. Pakar pemadam kebakaran merekomendasikan Anda mengganti baterai selama waktu musim panas dan menguji alarm  setiap bulan untuk memastikannya masih berfungsi. Ganti dektektor asap setiap 10 tahun sekali.

3. Pasang alat pemadam api

Anda harus memiliki alat pemadam api di setiap tingkat rumah Anda, termasuk ruang bawah tanah garasi, dan dapur.

Pasang alat pemadam kebakaran Anda yang tinggi di dinding sehingga jauh dari jangkauan anak-anak.

Selain itu, Anda juga perlu tahu bagaimana cara menggunakan alat pemadam api tersebut dengan membaca petunjuk dan kenali bagaimana alat pemadam api tersebut dapat beroperasi.

Anda juga bisa menghubungi pemadam kebakaran setempat dan tanya apakah mereka menawarkan pelatihan bagi pemilik rumah untuk menggunakan alat pemadam kebakaran tersebut.

Hal ini diperlukan karena alat pemadam kebakaran dikeluarkan oleh pabrik yang berbeda dan tentunya cara pengoperasiannya juga berbeda.

Jika Anda harus menggunakan alat pemadam api, ingat untuk membidik rendah ke arah dasar sumber api, tekan tuas secara perlahan dan merata, dan semprotkan maju mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com