JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan di seluruh lini kehidupan terjadi demikian cepat, jelang era industri 4.0. Tak hanya transportasi dan jasa, sektor ritel pun mengalami disrupsi eksponsensial.
Perilaku berbelanja masyarakat yang makin intensif mengandalkan media dalam ruang (online), juga ikut memengaruhi sektor ritel secara umum.
Namun, beberapa peritel masih tetap optimistis masa depan bisnis ritel yang mengandalkan luar ruang (offline) akan tetap kondusif, dan tumbuh positif.
Terutama untuk ritel yang menyangkut kebutuhan sehari-hari (daily goods) seperti makanan, dan minuman, hiburan dan gaya hidup atau lifestyle and entertainment, hobi, serta atraksi.
Oleh karena itu, PT Citra Pembina Sukses Joint Operation antara PT Ciputra Residence dan PT Pembina Sukses Utama menghindari pembangunan ruang ritel konvensional.
Baca juga: Ciputra, Moral Bisnis, dan Sejumlah Mahakarya
Sebaliknya, mereka justru menciptakan lifestyle center bertajuk Citra Xperience di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pusat gaya hidup ini menawarkan diferensiasi dengan penekanan pada kepraktisan dalam melakukan beragam aktivitas hanya di satu area.
"Bekerja, berbelanja, hiburan, relaksasi hanya walking distance dan berdekatan," kata Senior Director PT Ciputra Residence Meiko Handoyo menjawab Kompas.com seusai pembukaan Citra Xperience Lifestyle Center, Jumat (29/11/2019).
Citra Xperience, lanjut Meiko, mengakomodasi kebutuhan para penghuni perkantoran, dan apartemen di sekitarnya yang memiliki mobilitas tinggi.
"Di sini bisa makan, minum, relaksasi, nonton, jadi ini fasilitas gaya hidup yang belum pernah ada di kawasan Kemayoran. Bukan pusat belanja biasa. Ini pusat gaya hidup, yang tak akan pernah redup," kata Meiko.
Seperti halnya pemenuhan gaya hidup dalam hal makanan, minuman, dan barang kebutuhan sehari-hari (daily goods).
Direktur Utama Daily Foodhall Sintia Kolonas mengatakan, orang-orang akan tetap butuh makan, minum, dan membeli perlengkapan sehari-hari.
"Jadi, kami yakin, daily goods akan tetap dicari karena merupakan kebutuhan primer. Ini berbeda dengan barang-barang mahal, atau pakaian branded ya, yang sekarang memang sedang mengalami perlambatan," ujar Sintia.
Oleh karena itu, menurut dia, bisnis ritel daily goods akan mampu bertahan, apalagi jika hadir di kawasan yang tepat dengan tingkat kebutuhan (demand) yang juga tinggi.
Executive Chairman Cinema XXI Suryo Suherman mengatakan hal senada, bahwa masyarakat membutuhkan sebuah pengalaman berbeda atau experience dalam membelanjakan uangnya.
"Untuk hiburan seperti sinema, tentu saja, diferensiasinya terletak pada pengalaman menonton. Kami senantiasa melakukan inovasi agar siap menghadapi era 4.0 ketika gelombang media hiburan berbayar bisa diakses hanya dengan satu gawai," tutur Suherman.
Persaingan dengan media hiburan berbayar macam Netflix, Gentflix, Iflix, dan HOOQ, dianggap Suherman tak bisa dihindarkan.
Oleh karena itu, pihaknya harus siap menghadapi masa-masa yang akan datang yang lebih menantang.
Dia yakin, pangsa pasar XXI masih ada dan akan terus bertumbuh mengingat pengalaman menonton hiburan yang ditawarkan berbeda ketimbang kompetitor.
"Alih-alih menutup gerai, sebaliknya kami justru ekspansi. Dalam waktu dekat XXI akan buka di Pangkal Pinang dan Bogor," kata Suherman.
Begitu pula dengan Anytime Fitness yang menurut James Luke Shanahan selaku presiden direktur, pemilihan lokasi yang tepat justru akan semakin kuat mendorong pertumbuhan bisnis.
"Kehadiran kami di kawasan ini, dikelilingi permukiman (apartemen), dan perkantoran yang membawa captive market besar," kata James.
Terserap 90 Persen
Citra Xperience berada di bawah perkantoran Citra Towers Kemayoran. Hingga saat ini, Citra Xperience sudah tersewa penuh.
Selain Foodhall, XXI, dan Anytime Fitness, peritel lain yang telah bergabung adalah Sate Khas Senayan, Starbucks, Texas Chicken, Bakmi Grand Kelinci, Yoshinoya, Kopi Kenangan, Bank BCA, dan lain-lain.
Sementara Citra Towers Kemayoran setinggi 28 lantai telah terjual dan beroperasi 90 persen dari total 416 unit. Sepuluh persen sisanya akan dijadikan sebagai restoran fine dining.
Saat ini, harga jual Citra Towers Kemayoran menembus angka Rp 34 juta per meter persegi dengan status strata title di atas hak guna bangunan (HGB).
Meski demikian, menurut Direktur Utama PT Pembina Sukses Utama Alim Juwono, status kepemilikan strata title di atas HGB bisa diperpanjang kembali ketika kepemilikan mendekati akhir tempo.
"Ini yang membedakan lahan HGB Kemayoran yang dikelola PPK Kemayoran dengan Gelora Bung Karno yang dikelola PPK GBK di mana statusnya bukan hak milik," kata Alim.
Selain perkantoran, di kompleks ini pun terdapat CreO atau Creative Office yang ditawarkan dengan luas unit mulai dari 18 meter persegi hingga 42 meter persegi.
Ruang perkantoran yang dirancang untuk mengakomodasi perusahaan rintisan ini direspons positif dengan posisi aktual penjualan mencapai 100 persen.
"CreO dilengkapi dua ruang pertemuan berbayar yang dapat diakses melalui aplikasi gawai pintar, lounge bersama secara gratis," kata Meiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.