JAKARTA, KOMPAS.com - Masih tingginya kendaraan pribadi atau Golongan I yang melintas di ruas Pemalang-Batang yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa, dinilai menjadi indikasi jalan berbayar ini belum menjadi jalur perekonomian.
Menurut Presiden Direktur PT Pemalang Batang Toll Road Supriyono, kendaraan pribadi yang melintas sebanyak 85 persen dari total 22.800 volume lalu lintas harian (LHR).
Sementara volume kendaraan Golongan II ke atas yang notabene merupakan kendaraan logistik baru mencapai 15 persen.
Baca juga: Tol Pemalang-Batang Peroleh Tambahan Kredit Rp 2,03 Triliun
"Sehingga, harapan pemerintah untuk menjadi jalur ekonomi, mungkin belum ke arah sana ya," kata Supriyono di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Pada hari-hari biasa berkisar antara LHR Tol Pemalang-Batang berkisar antara 17.000 hinga 18.000 kendaraan.
Sementara saat akhir pekan volumenya melonjak antara 27.000 hingga 28.000 kendaraan.
"Prediksi kami sih 18.000, artinya masih di atas prediksi. Dan kebanyakan itu kendaraan Golongan I mencapai 85 persen, Golongan II ke atas hanya 15 persen," ungkapnya.
Tingginya volume kendaraan pribadi yang melintas, menurut dia, tidak terlepas dari keberadaan kawasan wisata Guci di Tegal.
Bila sebelumnya orang malas ke sana karena memerlukan waktu tempuh yang cukup lama, kini dengan waktu tempuh yang relatif singkat mereka terdorong untuk menyambanginya.
"Kalau sekarang mau ke Guci jadi rajin. Berangkat pagi, sore pulang. Sekarang sampai Tegal hanya 2 jam (dari Semarang), dulu 5 jam. Sehingga kalau dulu berangkat pagi pulang juga tengah malam, sekarang sore juga sudah sampai," tutur Supriyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.