Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Wabi-Sabi" dan Penerapannya di Rumah

Kompas.com - 19/10/2019, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Keindahan yang tampak dari ketidaksempurnaan. Itulah kalimat yang bisa menjelaskan filosofi wabi-sabi secara singkat.

Bagi yang familiar dengan konsep ini, wabi-sabi adalah filosofi estetika kuno dari Negeri Sakura, Jepang.

Terpengaruh dari Taoisme dan ajaran Buddha Mahayana, wabi-sabi percaya keindahan justru datang dari detail-detail yang tampak kasar, tidak rapi, atau sederhana, tidak mencolok, dan terabaikan.

Kepercayaan ini kemudian berkembang ke berbagai cabang ilmu dan aspek kehidupan, tidak terkecuali arsitektur dan desain interior.

Estetika arsitektur dan interior Jepang sendiri cukup populer dan banyak diadopsi oleh pemilik hunian yang tertarik dengan budaya Jepang.

Namun, wabi-sabi masih belum terlalu familiar bagi orang-orang pada umumnya.

Berdasarkan penjelasan singkatnya, wabi-sabi mengedepankan desain yang minimalis, tidak neko-neko, dan penggabungan unsur-unsur alami dengan warna-warna earthy, netral, dan material alami bertekstur.

Berikut cara penerapan wabi-sabi:

1. Masukan Unsur “Ketidaksempurnaan” ke Dalam Rumah

Masukan Unsur ?Ketidaksempurnaan? ke Dalam Rumah

Dekoruma Masukan Unsur ?Ketidaksempurnaan? ke Dalam Rumah
Merujuk pada prinsip utama wabi-sabi soal ketidaksempurnaan yang justru membentuk kesempurnaan, jangan terlalu terpaku untuk menciptakan fasad atau tampilan dalam rumah dengan sempurna.

Tidak perlu ada keseragaman warna dudukan kursi meja makan atau bantal di sofa. Meja makan kayu dengan sudut-sudut yang dibiarkan kasar atau kabinet laci yang mempertahankan tekstur alami kayu.

Dengan tidak terlalu fokus pada estetika yang sempurna dan memasukan berbagai unsur yang tidak selaras, rumah menjadi lebih hangat ditinggali.

2. Material dan Unsur Alami

Material dan Unsur Alami
Dekoruma Material dan Unsur Alami
Wabi-sabi juga merupakan filosofi desain yang menginkorporasi unsur-unsur alami yang tampak tidak sempurna tapi menambah keindahan.

Gunakan furnitur-furnitur dengan bahan kayu yang masih sedikit kasar dan belum diselesaikan, bambu, batu bata, marmer, dan elemen-elemen lain yang memberikan kesan otentik dan rustic di saat yang bersamaan.

Anda juga bisa menambahkan tanaman-tanaman hijau di dalam ruangan untuk semakin memaksimalkan wabi-sabi.

3. Desain Simpel dan Minimalis Murni

Desain Simpel dan Minimalis MurniDekoruma Desain Simpel dan Minimalis Murni
Wabi-sabi percaya bahwa estetika tidak perlu dicapai melalui tampilan yang rumit dan berlebihan.

Jika desain interior minimalis yang Anda ketahui masih memasukan prinsip-prinsip seperti modern, kontemporer, atau menggabungkan gaya lain seperti mid-century atau klasik, wabi-sabi bisa dibilang adalah desain minimalis.

Hal ini tampak dengan penggunaan warna-warna yang netral, furnitur dengan desain yang ultra-simpel, dan tidak terlalu banyak garis yang tidak biasa.

4. Singkirkan Barang-barang Tidak Terpakai

Singkirkan Barang-barang Tidak TerpakaiDekoruma Singkirkan Barang-barang Tidak Terpakai
Kesederhanaan juga berarti mengurangi barang-barang seperti furnitur atau perabot yang tidak terpakai lagi melalui proses decluttering.

Meski mengadopsi prinsip ketidaksempurnaan yang menciptakan kesempurnaan, bukan berarti Anda bisa menumpuk barang-barang yang tidak terpakai atau rusak.

Buang barang-barang yang sudah tidak terpakai atau perbaiki yang masih bisa digunakan lagi dengan tampilan yang lebih segar. Dengan begini, tampilan minimalis bisa lebih maksimal dan menonjol.

Pada akhirnya, wabi-sabi tak hanya terbatas pada estetika desain interior saja, tapi bisa membawa kehangatan lebih bagi Anda dan keluarga.

Berkumpul bersama keluarga pun jadi lebih menyenangkan dan selalu ada alasan untuk pulang ke rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com