Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, China Terlibat Proyek Infrastruktur Indonesia

Kompas.com - 17/10/2019, 09:36 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - China kembali mendanai proyek infrastruktur yang akan dibangun di Indonesia. Kali ini, Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara yang bakal melibatkan pemerintah Tiongkok itu.

Kerja sama pembangunan ditandai dengan penandatanganan naskah exchange of letter antara Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti dengan Vice Chairman China International Development Cooperation Agency (CIDCA) Deng Boqing di Gedung Kementerian PUPR, Rabu (16/10/2019).

Penandatanganan ini merupakan tanda dimulainya kegiatan engineering services persiapan pembangunan bendungan dengan dana hibah dari pemerintah China sebesar 28,19 Juta RMB Yuan atau ekuivalen Rp 56,1 miliar. Sementara Konstruksi Bendungan Pelosika dijadwalkan untuk dimulai pada 2020.

Baca juga: China akan Danai Ruas Pamungkas Tol Trans Jawa

Pemerintah Tiongkok memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur kita, baik di bidang sumber daya air maupun jalan tol. Contoh terbesar di bidang sumber daya air adalah Bendungan Jatigede. Kedepannya akan dibangun empat bendungan yang saat ini sedang dalam tahap persiapan, salah satunya adalah Bendungan Pelosika,” kata Anita dalam keterangan tertulis.

Bendungan Pelosika direncanakan memiliki volume sebesar 822,56 juta meter kubik dan dapat mensuplai air baku sebesar 0,8 meter kubik per detik.

Bendungan ini berfungsi untuk mengairi area irigasi seluas 22.000 hektare, menyalakan pembangkit listrik tenaga air sebesar 20 megawatt, dan mengurangi risiko banjir di Sulawesi Tenggara.

Deng Boqing menyatakan, pihaknya senang dapat menjadi bagian dari pembangunan Bendungan Pelosika karena memberikan dampak di bidang sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kerja sama kita selama ini sudah saling menguntungkan. Penandatanganan exchange of letter Bendungan Pelosika ini merupakan titik baru dari kerja sama kita selama ini. Selain itu, kami juga menantikan kerja sama dengan Indonesia di bendungan lain,” ucap Den Boqing.

Selain Bendungan Pelosika, Pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Tiongkok pada pembangunan tiga bendungan lainnya yaitu Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan dan Bendungan Lambakan di Kalimantan Timur.

Bendungan Jenelata dan Bendungan Riam Kiwa tengah memasuki proses penyelesaian review study.

Exchange of letters kedua bendungan tersebut telah ditandatangani pada tanggal 7 Mei 2018 dan diproyeksikan selesai pada akhir tahun 2019.

Sementara Bendungan Lambakan, konsep exchange of letters akan dinegosiasikan setelah proses studi awal yang akan dilakukan pada bulan Oktober 2019.

Kerja sama infrastruktur antara Indonesia dengan Pemerintah Tiongkok telah dimulai sejak 2002, diawali dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi China dengan Kementerian PUPR.

MoU ini mengenai kerja sama ekonomi dan teknis pada bidang jembatan, jalan dan proyek infrastruktur di Beijing.

Kerja sama tersebut berlanjut ke berbagai sektor seperti sumber daya air, pengelolaan sampah dan sanitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com