Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Potensial yang Bisa Dibangun Pengembang di Ibu Kota Baru

Kompas.com - 16/10/2019, 16:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Relokasi ibu kota negara (IKN) baru dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, menjadi isu utama yang diperbincangkan pengembang dan investor properti.

Hal ini menyusul sektor swasta yang diprediksi bakal memainkan peran pentingnya secara signifikan guna mendukung IKN baru yang lebih modern, laik huni, cerdas, ramah lingkungan, dan metropolis.

Baca juga: Tagline Ibu Kota Baru, Smart, Metropolis, dan Modern

Dari total kebutuhan lahan 180.000 hektar pengembangan IKN, alokasi untuk permukiman, dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya sekitar 40.000 hektar.

Perkiraan luas lahan ini untuk menampung sekitar 1,5 juta hingga 2 juta penduduk baru yang mencakup aparatur sipil negara (ASN) dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif dan keluarganya.

Di mana pengembang dan investor properti bisa berperan?

IKN baru, sejatinya menawarkan sejumlah proyek potensial yang memungkinkan pengembang dan investor properti memainkan perannya.

Satu di antaranya adalah hunian yang bisa berupa apartemen dan rumah tapak. Skema yang bisa diambil pengembang dan investor properti adalah Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Baca juga: Ibu Kota Baru Harus Bisa Jadi Pilihan World Class Talent

Head of Advisory JLL Vivin Harsanto menuturkan, para ASN dan keluarganya sebagai penduduk baru di IKN nanti merupakan captive market yang bisa digarap pengembang dan investor properti.

"Jumlah 1,5 juta hingga 2 juta penduduk baru itu memang tidak sekaligus moving ke IKN. Namun, secara bertahap. Tapi ini adalah peluang potensial bagi swasta untuk membangun hunian," tutur Vivin menjawab Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Selain hunian, sektor lain yang potensial dikembangkan dan diyakini memiliki prospek cerah adalah ruang ritel atau pusat belanja. 

Jika sejumlah penduduk baru tersebut sudah menetap di IKN, tentu saja mereka membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang seperti pusat belanja.

Baca juga: Sepaku, CBD Ibu Kota Baru

"Di Balikpapan dan Samarinda, dua kota utama Kalimantan Timur memang sudah ada pusat-pusat belanja yang sangat memadai dan akomodatif. Namun itu tidak menutup peluang bagi dibangunnya ruang ritel baru di IKN. Ini sifatnya sebagai fasilitas pelengkap," tambah Vivin.

Proyek berikut yang tak kalah besar peluang dan prospeknya adalah hotel yang dilengkapi ruang pertemuan untuk meeting, incentives, convention and exhibition (MICE).

Para pejabat pemerintahan, dan terutama juga pebisnis membutuhkan ruang-ruang pertemuan yang representatif. 

Jenis hotel yang cocok dibangun di IKN baru adalah hotel bisnis berklasifikasi bintang tiga dan empat yang memang memiliki fasilitas MICE.

"Jika relokasi sudah benar-benar dilakukan permintaan akan kamar hotel, dan juga ruang-ruang pertemuan untuk aktivitas MICE akan meningkat dengan sendirinya," tuntas Vivin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com