Secara logika, seharusnya baja lokal dapat lebih murah sehingga punya peluang lebih banyak diserap oleh penyedia dan pengguna jasa konstruksi.
"Kalau lebih mahal, pasti ada sesuatu yang tidak efisien dan silakan diperbaiki. Tapi jangan harganya diturunkan, kualitasnya ikut turun juga," tegas Syarif.
Untuk diketahui, konsumsi baja nasional per tahun sekitar 13,59 juta ton. Sedangkan, produksi baja nasional sekitar 15-16 juta ton per tahun.
Adapun impor baja sekitar 5,9 juta ton. Itu artinya, masih ada surplus baja sekitar 8,31 juta ton per tahun.
Celah inilah yang kemudian kerap digunakan para pengguna jasa konstruksi untuk membeli baja dengan harga yang lebih murah.