Saat ini, ruas Semarang—Demak siap memulai konstruksi setelah perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) ditandatangani pada pekan lalu.
Selain koridor utara, pembangunan jalan tol juga direncanakan di sisi selatan Jawa, dimulai dengan dibangunnya tiga ruas tol yakni Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap, Bawen—Yogyakarta dan Solo—Yogyakarta.
Semakin lancarnya konektivitas dapat terwujud dengan adanya jalan tol. Hal ini mengubah perilaku penduduk termasuk perilaku ekonominya.
"Misalnya bongkar muat barang, kini tidak hanya di Tanjung Priok Jakarta. Banyak barang yang dibawa dan dibongkar di pelabuhan Semarang yang lebih murah biayanya. Hal ini bisa dilakukan karena mereka dapat memastikan waktu delivery-nya,” tutur Basuki.
Dengan dipublikasikannya laporan Asian Development Bank (ADB), menurut Basuki, akan sangat membantu Kementerian PUPR ke depan dalam menyusun program pengembangan infrastruktur.
Dengan perencanaan yang matang diharapkan perekonomian perkotaan dan perdesaan dapat lebih berkembang.
Laporan Asian Development Bank menunjukkan terjadi peningkan urbanisasi yang signifikan di Asia Pasifik.
Sekretaris Jenderal PUPR Anita Firmanti mengatakan, laju urbanisasi perlu disikapi sebagai tantangan yang dapat memiliki dampak positif pada pertumbuhan perekonomian perkotaan.
Salah satu langkah untuk menjawab tuntutan tersebut adalah dengan menyelenggarakan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup masyarakat.
"Untuk itu, kemitraan dan kerja sama harus teguh kita lakukan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun sektor swasta," pungkas Anita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.