"Koridor Timur Jakarta ke depannya akan menjadi koridor yang sangat penting, karena nantinya akan saling terintegrasi hingga ke Jawa Timur melalui pembangunan infrastrukturnya yang masif," timpal Albert Luhur, Direktur Eksekutif PT Summarecon Agung Tbk.
Dia tak memungkiri, bahwa pada awalnya koridor ini lebih dulu dikenal sebagai kawasan industri. Namun, beberapa tahun kemudian kawasan residensial di sini justru terus berkembang.
"Apalagi, dari sisi harga wilayah timur Jakarta masih cukup affordable dibandingkan wilayah lainnya. Karena itu, Timur Jakarta bisa menjadi opsi investasi yang lebih baik untuk saat ini. Ke depan orang tidak akan lagi bicara coal jarak tempuh, tapi waktu tempuh, terutama setelah berbagai moda transportasi dibangun pemerintah di sini," ujar Albert.
Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, yang juga hadir pada acara itu ikut menimpali. Menurut dia, dilihat dengan kacamata properti, koridor Timur Jakarta memang relatif agak tertinggal dibandingkan wilayah barat Jakarta. Namun, itu dulu, sebelum adanya pembangunan infrastruktur yang masif di koridor ini.
"Karena itu, secara keseluruhan koridor ini harus di-branding atau disosialisasikan, karena sangat banyak kelebihan yang dapat dipaparkan. Dari segi geografis, koridor ini punya pintu gerbang yang jadi penghubung Jakarta ke berbagai kota besar di Jawa," kata Ali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.