Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seksi 4-6 Tol Cisumdawu Masih Terganjal Lahan

Kompas.com - 20/09/2019, 05:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang akan menjadi penghubung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati ditargetkan selesai pada 2020.

Namun, hingga kini sejumlah pembebasan lahan masih terus dilakukan, terutama untuk Seksi 4-6 Cimalaka-Dawuan sepanjang 29,17 kilometer. 

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) belum ada proses pembebasan lahan untuk Seksi 4-5 Cimalaka-Ujung Jaya (23,1 kilometer). Sementara Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan (6,07 kilometer) saat ini baru 16,34 persen yang telah bebas.

Sementara untuk Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 kilometer), telah terbebas 99,76 persen dengan progres konstruksi 78,01 persen. Keempat seksi ini diketahui digarap badan usaha jalan tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). 

Baca juga: Tol Cisumdawu, Jalan Bebas Hambatan Terindah di Indonesia

"Akhir tahun ini Seksi 3 saja yang selesai," ungkap Direktur Teknik CKJT Bagus Medi Suarso di lokasi proyek, Kamis (19/9/2019).

Khusus untuk Seksi VI, hampir sebagian besar lahan yang dibutuhkan adalah milik Perhutani.

Karena itu, ia berharap, agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat membantu proses pembebasan lahan.

"Kalau total pembebasan lahan yang baru itu 16 persen, kemudian tanah Perhutani 58,7 persen, kalau tanah Perhutani bebas, kami sudah masuk 74 persen," imbuhnya.

Tol CisumdawuKOMPAS.COM/DANI PRABOWO Tol Cisumdawu
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku, telah berkoordinasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya terkait proses pembebasan lahan tersebut. 

Menurut dia, saat ini tinggal menunggu terbitnya rekomendasi teknis dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait rencana penggunaan lahan.

Meski demikian, untuk dapat menuju BIJB, tentunya konstruksi untuk Seksi 1-5 juga harus selesai terlebih dahulu.

Baca juga: CKJT Minta Tambahan Pagu Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu

"Kalau Perhutani tidak akan ada masalah. Anytime siap. Makanya saya bilang kerjain. Kalau seksi 6 selesai yang ini (Seksi 1-5) belum, kan juga tidak bermanfaat. Daripada ini nabrak itu dulu, makanya saya telpon Bu Siti Nurbaya," ujarnya. 

Alihkan pekerjaan 

Sementara itu untuk Seksi 1-2 Cileunyi-Sumedang seperti diketahui dikerjakan dengan dukungan pemerintah melalui skema viability gap fund (VGF) yang berasal dari pinjaman China.

Pekerjaan konstruksinya dilaksanakan dalam tiga fase berdasarkan pinjaman. Untuk Seksi 2 Fase I Ranca Kalong-Ciherang sepanjang 6,35 kilometer, telah mencapai 100 persen.

Tol CisumdawuKOMPAS.COM/DANI PRABOWO Tol Cisumdawu
Adapun untuk Seksi 2 Fase II Ciherang-Sumedang sepanjang 10,7 kilometer, konstruksinya sudah 71,15 persen dengan pembebasan tanah mencapai 92,2 persen.

Sedangkan untuk Seksi 1 Fase 3 Cileunyi-Ranca Kalong sepanjang 10,57 kilometer, konstruksinya baru mencapai 47,75 persen dengan pembebasan lahan 72,77 persen.

Basuki mengaku, pekerjaan Seksi 2 Fase II yang digarap Metallurgical Corporation of China (MCC) Ltd-PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Nindya Karya (Persero)-PT Waskita Karya (Persero) Tbk joint operation (JO), berjalan cukup lambat.

Tadinya, pembagian tugas dibagi dengan komposisi kontraktor asal China paling banyak yakni 65 persen. Sementara kontraktor dalam negeri hanya 35 persen. 

"Tapi karena dia tidak perform, dua bulan lalu saat kami ke sini, saya minta dibantu sama JO-nya. Sekarang MCC 45 persen, Wika-Waskita-Nindya 55 persen. Makanya ada progres, sekarang sudah dikerjakan," ungkap Basuki.

Secara keseluruhan, progres konstruksi untuk porsi pemerintah saat ini telah mencapai 69,79 persen dengan pembebasan lahan mencapai 87,65 persen.

Sedangkan porsi BUJT, realisasi konstruksi baru mencapai 9,3 persen dengan pembebasan tanah baru mencapai 29,03 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau