JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) dipastikan dapat beroperasi secara fungsional saat Natal 2019. Saat ini, pekerjaan konstruksi jalan tol sepanjang 36,4 kilometer ini telah mencapai 96,5 persen.
Project Manager Tol Layang Jakarta-Cikampek Fatkhur Rozaq mengklaim, konstruksi jalan berbayar ini cukup ampuh dalam menahan guncangan gempa bermagnitudo tinggi atau megathrust.
Hal itu karena expansion joint yang dipasang pada setiap sambungan pierhead. Expansion joint merupakan salah satu dari beberapa jenis sambungan yang kerap digunakan dan memegang peran penting pada sistem perpipaan.
Baca juga: Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia Siap Dilintasi Saat Natal
Sambungan ini juga untuk meredam getaran yang ditimbulkan oleh getaran atau guncangan, termasuk gempa.
Sementara pierhad adalah dudukan box girder dan penyalur beban lalu lintas ke kolom beton.
"Kekuatan expansion joint ini dapat menahan gempa hingga 1.000 tahun. Desainnya untuk menahan gempa hingga di atas magnitudo 8," kata Fatkhur di lokasi proyek, Rabu (18/9/2019).
Fatkhur menuturkan, seluruh expansion joint yang dipasang sengaja didatangkan dari luar negeri. Tepatnya dari Freyssinet yang bermarkas di Italia.
Hampir seluruh konstruksi jembatan yang membutuhkan struktur khusus di Indonesia, menggunakan expansion joint asal pabrikan serupa.
Sebut saja seperti proyek Jembatan Kalikuto di ruas Tol Semarang-Solo dan Jembatan Holtekamp di Papua.
"Jadi sejak awal desainnya sudah mengakomodasi megathrust," cetus Fatkhur.
Untuk diketahui, pemegang konsesi jalan bebas hambatan ini adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek.
Nilai investasi untuk membangun tol layang ino sejumlah Rp 16,23 triliun dengan ongkos konstruksi Rp 11,67 triliun.
Tol Layang Jakarta-Cikampek II (elevated) terbentang mulai dari Cikunir (Sta 9+500) hingga Karawang Barat (Sta 47+500).
Kehadiran tol ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi memecah kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.