Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Pastikan SUTET di Tol Layang Jakarta-Cikampek Tertangani

Kompas.com - 18/09/2019, 14:01 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang menjadi kendala dalam penyelesaian proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), kini telah tertangani.

Kehadiran menara tersebut menyebabkan penyelesaian proyek ini yang ditargetkan beroperasi pada September 2019 menjadi mundur.

"Alhamdulillah kemarin sudah terealisasi peninggian kabel sementaranya pada 8 September sehingga hambatan untuk menyelesaikan proyek elevated ini sudah tertangani," kata Project Manager Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Fatkhur Rozaq di lokasi proyek, Rabu (18/9/2019).

Menara SUTET tersebut berada di KM 17. Tak hanya proyek ini, Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Indonesia China ikut terhambat konstruksinya.

Baca juga: Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia Siap Dilintasi Saat Natal

"LRT yang sudah mulai duluan juga belum bisa nyambung, begitu juga tol elevated. Ketika satu span belum nyambung, pekerjaan ke depan otomatis belum bisa kami selesaikan," ujarnya.

Fatkhur menyebut, seharusnya pemindahan dapat dilaksanakan pada April 2019. Namun, karena adanya perhelatan Pemilu 2019, rencana pemindahan SUTET urung dikerjakan.

Menurut dia, saluran listrik yang dialirkan melalui SUTET tersebut tak hanya dinikmati masyarakat, tetapi juga memasok Istana Negara.

Sementara, untuk memindahkan SUTET tersebut diperlukan waktu tujuh minggu, termasuk di antaranya dilakukan pemadaman listrik sebanyak tujuh kali setiap Sabtu-Minggu.

"Jadi waktu itu kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan stabilitas nasional sementara ditunda. Sehingga baru bisa kami kerjakan setelah Lebaran," ungkapnya.

Meski pekerjaan proyek sedikit terhambat, ia menuturkan, inisiasi terus dilakukan dengan pengaspalan di sejumlah titik yang telah tersambung.

Untuk titik yang terputus akibat belum tersambungnya jalur di bawah SUTET, Waskita menerapkan mekanisme aspal transfering system.

"Jadi, pengaspalan yang semestinya baru bisa dikerjakan setelah slap di SUTET itu nyambung kami kerjakan terlebih dahulu. Jadi kami bisa berprogres aspal karena ada tiga titik menggunakan metode lifting aspal," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau