JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono angkat bicara soal kritik yang dilayangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait rencana pemindahan ibu kota.
Menurut dia, besar kecilnya kawasan yang dibutuhkan untuk pembangunan ibu kota, tergantung dari kebutuhan dan penjabaran visi yang telah disusun sebelumnya.
"Kamil kan arsitek. Tergantung kita visinya kan," singkat Basuki di Kompleks Parlemen, Rabu (28/8/2019).
Ridwan Kamil sebelumnya menyoroti soal desain dan asumsi kebutuhan lahan ibu kota baru yang dinilai terlalu boros. Meski secara umum, ia mendukung, namun dalam kacamatanya sebagai seorang arsitek banyak hal yang kurang tepat dalam melihat desain dan asumsinya.
"Asumsinya lahannya terlalu luas, 200.000 hektar untuk 1,5 juta penduduk. Menurut saya boros lahannya," kata Emil di Gedung DPRD Jabar, Senin (26/8/2019).
Emil menyebut, Indonesia harus bercermin dengan kondisi ibu kota Brasil atau Myanmar yang kini sepi aktivitas lantaran lahannya yang terlalu luas. Hal itu yang kemudian akan membuat penduduk yang menempatinya tidak betah.
"Ibu kota yang baik di dunia, banyak mengalami kesalahan. Contohnya Brasil di Brasilia sampai sekarang tanahnya terlalu luas, manusianya tidak betah. Myanmar juga sepi," ujarnya.
Emil menilai, salah satu pengembangan ibu kota yang baik yaitu Washington DC. Menurut dia, ibu kota Amerika Serikat itu mempunyai perbandingan lahan dan populasi yang ideal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.