Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2019, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur tak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, juga menyentuh wilayah-wilayah di seluruh pelosok Nusantara. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutnya sebagai pembangunan Indonesia-sentris dengan menekankan pada aspek pemerataan guna menumbuhkan pusat-pusat perekonomian baru.

Dalam ekspedisi kali ini, Tim Merapah Kompas.com melintasi Jalan Tol Trans Sumatera sebagai infrastruktur konektivitas yang menghubungkan Provinsi Lampung di selatan hingga Provinsi Aceh di utara Pulau Sumatera.

Oleh karena itu, ekspedisi enam hari sejak 26 Agustus hingga 31 Agustus 2019 yang diberi nama Kompas.com Merapah Trans Sumatera 2019, mengambil tema besar "Asa di Pulau Sumatera".

Betapa pembangunan jalan bebas hambatan ini telah mengubah fisik wajah kota-kota yang dilintasinya, mengubah preferensi jalur berkendara, mengubah ekonomi biaya tinggi menjadi lebih efisien, serta mengubah kinerja dan produktivitas.

Hal ini, tentu saja sesuai dengan tujuan Tol Trans Sumatera dibangun, yakni untuk memangkas biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Sebab, Tol Trans Sumatera merupakan back bone (tulang punggung) dengan peran yang demikian penting serta berdampak signifikan pada berkuranginya waktu tempuh kendaraan sehingga intensitas pergerakan orang dan logistik pun meningkat.

Kegiatan penjelajahan Merapah Trans Sumatera merupakan kelanjutan kisah sukses ekspedisi sebelumnya yang sudah lima kali dilaksanakan dengan tajuk Merapah Trans Jawa.

Baca juga: Merapah Trans Jawa

Dilaksanakan selama enam hari efektif mulai tanggal 26 Agustus hingga 31 Agustus 2019, melintasi lima ruas Tol Trans Sumatera sepanjang total 463,4 kilometer di dua Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.

Kelima ruas tol tersebut yakni Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Kayu Agung-Palembang, dan Palembang-Indralaya.

Selain memotret progres fisik pembangunan Tol Trans Sumatera, Tim Kompas.com Merapah Trans Sumatera juga mengulas tuntas destinasi wisata bersejarah, dan kuliner legendaris khas Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.

Liputan khusus Kompas.com Merapah Trans Sumatera 2019 dikemas dalam liputan multiplatform lintas desk; otomotif, properti, dan travel, Visual Interaktif Kompas (VIK), Kompas Images, serta Video Kompas.

Pelaksanaan kegiatan Merapah Trans Sumatera 2019 didukung oleh PT Suzuki Indomobil Sales, Pegipegi, PT Ciputra Residence, dan Sompo Insurance Indonesia.

Penanggung Jawab Ekspedisi Merapah Trans Sumatera 2019 Aris F Harvenda menuturkan, ekspedisi Merapah Trans Sumatera 2019 akan menjadi pembuka sekaligus tonggak bersejarah perjalanan Tim Kompas.com dalam kontribusinya melalui penyajian informasi yang bersifat edukatif, aktual, akurat, dan tepercaya.

"Kami mengambil peran menjadi suluh dan bagian dari bangsa ini, mendekatkan Nusantara dalam perspektif pembangunan infrastruktur konektivitas," ujar Aris, Sabtu (26/8/2019). 

Sementara itu, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra menambahkan, ikut serta menjadi pendukung terselenggaranya Kompas.com Merapah Trans Sumatera merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan.

"Kami ikut senang, dan bangga, mendukung kegiatan ini melalui pengadaan moda kendaraan Suzuki yang andal di berbagai medan jalan di Indonesia. Kami berharap ekspedisi berjalan dengan lancar dan masyarakat mendapat banyak manfaat dari laporan ekspedisi bersejarah ini," kata Donny.

Jalan Tol Trans Sumatera merupakan proyek strategis nasional (PSN). PT Hutama Karya (Persero) ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2015, untuk mengembangkan 2.770 kilometer.

Sepanjang 8 ruas atau membentang 650 kilometer di antaranya merupakan prioritas untuk diselesaikan hingga akhir tahun 2019.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com