3. Kepemilikan Kondominium di Indonesia
Sama halnya dengan kepemilikan unit apartemen di Indonesia pada umumnya, kondominium pun tidak memiliki hak atas tanah.
Pemilik kondominium dapat menikmati segala fasilitas yang disediakan, seperti sarana olahraga, kolam renang, dan taman dalam bangunan apartemen, biasanya dikenakan sistem iuran bulanan untuk perawatannya.
Namun, tak punya hak kepemilikan atas fasilitas. Hak kepemilikan penuh hanya pada unit hunian.
Pasar properti kondominium di Indonesia menawarkan nilai investasi yang menjanjikan.
Banyak yang membeli kondominium untuk kebutuhan bisnis penyewaan tempat tinggal atau kembali dijual saat harga apartemen sedang prospektif.
4. Pro dan Kontra Tinggal di Kondominium
Dari sisi investasi, jenis kepemilikan kondominium pun lebih menguntungkan dari sistem sharing property (co-opt) dan sewa bangunan karena dapat dijual kapan pun dengan harga penjualan penuh.
Apalagi jika unit hunian sudah disertai dengan desain interior yang terkonsep dengan baik, maka harga jualnya bisa lebih tinggi.
Namun, ada juga harga yang harus dibayar dari setiap keuntungan ini, untuk pengelolaan fasilitas dan kondisi bangunan pemilik kondominium akan dikenakan iuran yang terkadang cukup besar.
Bahkan bisa terus meningkat biayanya seiring dengan bertambahnya inflasi. Peraturan-peraturan yang cukup ketat juga terkadang diterapkan oleh pemilik kondominium, seperti hanya bisa memiliki satu jenis kendaraan karena lahan parkir yang terbatas.
Demikianlah pengertian sebenarnya dari istilah apartemen dan kondominium, saling terkait karena kondominium menggambarkan sistem kepemilikan tertentu di dalam bangunan apartemen.
Maka dari itu, jangan sampai salah kaprah atau tertukar lagi sehingga Anda lebih mudah menentukan jenis properti apa yang tepat untuk investasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.