Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Dinilai Paling Potensial Menjadi Kota Masa Depan

Kompas.com - 11/08/2019, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bekasi dinilai sebagai kawasan yang paling potensial menjadi kota masa depan. Ini karena Bekasi punya sejumlah infrastruktur konektivitas paling lengkap dibanding kawasan lainnya.

Mulai dari Light Rail Transit (LRT), Bus Rapid Transit (BRT), Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, Jalan Tol, Jalan Tol Layang, serta dilintasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Direktur PT Jababeka Tbk Sutedja Darmono mengungkapkan pendapatnya saat menjadi pembicara "Creating The Cities of The Future" pada Kongres Diaspora Indonesia ke-5 di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

"Seluruhnya berada dalam satu kawasan. Bekasi potensial dikembangkan sebagai transit oriented development (TOD). Karena kota masa depan adalah kota yang memudahkan warganya beraktivitas dalam tata kota yang saling terkoneksi," papar Sutedja.

Baca juga: Lurah Challenge, Cara Bima Arya Bersihkan Kota Bogor dari Sampah

Dia mencontohkan kota Shanghai, China. Kota ini memiliki kereta bawah tanah terpanjang dengan nama Shanghai Metro.

Kereta bawah tanah ini beroperasi sepanjang 548 kilometer, yang menghubungkan 14 dari total 17 distrik di kota tersebut.

Shanghai Metro dibangun tahun 1986 dan beroperasi pada 1993. MRT ini merupakan ketiga tertua di China setelah Beijing Subway dan Tianjin Metro.

"Warga Shanghai banyak yang menggunakan moda transportasi ini. Ke kantor, ke mal, ke mana-mana, mereka naik MRT. Sama dengan MRT Jakarta yang mampu mengubah perilaku warga dalam bertransportasi," tutur Sutedja.

Baca juga: Crown Group Berminat Ikut Membangun Ibu Kota Baru

Shanghai Metro pun termasuk salah satu pilihan transportasi favorit. Hal ini terbukti dengan catatan penumpang tahunan sebanyak 3,71 miliar orang pada 2018. Sementara jumlah  penumpang harian mencapai 13,29 juta pada 8 Maret 2019.

Selain terkoneksi dengan sejumlah moda transportasi, kota masa depan menurut Sutedja juga harus nyaman didiami.

"Tidak berpolusi, tidak terlalu ekstrim suhunya, tenang, dan memungkinkan warganya untuk lebih kreatif dan inovatif. Lebih ke smart city," kata dia.

Sutedja mengatakan, contoh paling bagus untuk mengembangkan smart city adalah Kota San Fransisco di Amerika Serikat.

Kota ini, kata Sutedja, memiliki ekosistem lengkap sebagai kota pintar, termasuk industri, inovasi, rancangan kota, konektivitas, dan lain sebagainya.

"San Fransisco adalah kota yang paling enak didiami, tech people itu orang-orang kreatif yang butuh konektivitas. Ini bagus. dan Bekasi adalah kawasan yang cocok untuk itu," ujar dia.

Jababeka sendiri sebagai sebuah township development yang awalnya berbasis kawasan industri 3.0 dengan banyak perusahaan berbasis manufaktur, akan lebih akomodatif terhadap tren baru.

"Sekarang ada kebutuhan industri 4.0, big data atau Internet of Things (IoT) dan lain sebagainya. Kami tengah merancang kawasan menuju ke sana dengan menerapkan konsep smart city," imbuh Sutedja.

Jababeka berencana membangun sillicon valley Indonesia, rumah bagi para tech people dengan sejumlah ekosistemnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com