JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelesaian proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) dipastikan mundur.
Bila sebelumnya, proyek sepanjang 36,37 kilometer ini ditargetkan dapat beroperasi September 2019, karena masalah teknis, penyelesaian konstruksi mundur menjadi September 2019.
Setelahnya, pada November 2019, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan tol layang ini beroperasi.
Menurut Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Irra Susiyanti, mundurnya penyelesaian proyek ini disebabkan adanya Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di KM 17.
Menara tersebut perlu dipindahkan sehingga pekerjaan konstruksi untuk ruas tersebut dapat dilaksanakan.
"Proses pemindahan menara SUTET ini memakan waktu yang agak panjang," kata Irra kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Baca juga: Jasa Marga Pastikan Tak Merugi Meski Setrum Mati
Tak hanya proyek tol layang ini, Light Rail Transit Jabodebek dan kereta cepat Jakarta-Bandung, juga turut terkena imbasnya.
Saat ini, Irra menambahkan, progres konstruksi Tol Layang Jakarta-Cikampek (Elevated) telah mencapai 91 persen secara keseluruhan.
"Progresnya merata, tinggal pemindahan (menara) itu saja. Kan, biar pun progresnya 99 persen, tapi kalau ada satu bagian jalan tol yang bolong ya enggak bisa dioperasikan," sebut Irra.
Ia memperkirakan, pekerjaan konstruksi dapat selesai sepenuhnya pada akhir September 2019.
"Bulan Oktober dilakukan berbagai macam uji. Kemudian pada akhir November dapat diresmikan," pungkas Irra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.