Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2019, 22:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebarakan yang melanda Notre Dame masih menyisakan beberapa misteri, termasuk dari mana api berasal dan bagaimana kejadian tersebut cepat menyebar.

Setelah meninjau ratusan dokumen dan melakukan serangkaian wawancara dengan pengelola dan keamanan kebakaran yang berwenang, laporan New York Times seperti dikutip Architectural Digest, menemukan, ada miskomunikasi tentang tempat nyala api bermula.

Menurut laporan tersebut, saat alarm kebakaran berbunyi pada pukul 18.18 waktu setempat, penjaga memberitahukan tempat yang salah. Saat itu, penjaga menunjuk api menjalar dari ruang sakristi alih-alih loteng.

Hal ini tentunya menunda proses pemadaman, sehingga api semakin membesar dan berakibat terbakarnya puncak menara gereja.

Baca juga: Restorasi Notre Dame, Macron Diminta Dengarkan Ahli

Laporan ini juga menemukan alasan lain mengapa kerusakan yang terjadi sangat buruk. Menurut investigasi yang dilakukan, loteng Notre Dame tidak dilengkapi dengan alat penyiram.

Selain itu, alarm yang terpasang di dalam bangunan dianggap cukup tua dan dinilai lamban. Terlebih, The Telegraph menyatakan, petugas jaga yang bertugas saat itu baru bekerja selama tiga hari dan langsung menangani ruang berisi panel kontrol.

Lebih lanjut, laporan New York Times kali ini menjelaskan mengapa kebakaran terjadi di luar kendali. Dengan mencatat seluruh rangkaian peristiwa, bangunan katedral sebenarnya sangat rapuh baik dari luar maupun dari dalam.

Baca juga: Dua Ide Rekonstruksi Notre Dame, Green House dan Sampah Plastik

Meski demikian, investigasi resmi dari Pemerintah Perancis saat ini masih berlangsung. Hingga kemarin, parlemen setempat telah menyetujui RUU untuk merekonstruksi Notre Dama pada tahun 2024.

Bangunan itu akan didirikan kembali. Tak hanya itu, struktur rapuh yang masih ada juga akan diperkuat meski hal itu dianggap akan memakan banyak waktu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com