Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Bantaran Sungai, Bukti Kesadaran Warga Rendah Soal Bencana

Kompas.com - 18/07/2019, 13:42 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai, kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana alam masih rendah.

Padahal, Indonesia termasuk wilayah rawan bencana karena terletak di kawasan sabuk cincin api. Seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, hingga tsunami.

Salah satu rendahnya kesadaran itu, misalnya, dalam hal memilih tempat tinggal.

Baca juga: Hunian Sementara Korban Bencana Palu Disegel Kontraktor

"Misalnya, masih tinggal di bantaran sungai, padahal di sana daerah rawan banjir. Atau tinggal di tebing padahal daerah longsor," kata Basuki saat membuka lokakarya Kesadaran Nasional terhadap Gempa dan Gunung Api di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Menurut Basuki, masyarakat sebenarnya mengetahui bahwa Indonesia termasuk daerah rawan bencana. Terutama pasca-tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004 silam.

Namun, kesadaran masyarakat untuk menghindari daerah bencana masih rendah. Karena itu, Basuki meminta para ilmuwan dan semua pihak untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menghindari kawasan bencana.

Baca juga: Hari Kesiapsiagaan Bencana, Kementerian PUPR Gelar Simulasi Evakuasi

Hal ini guna meminimalisasi dampak yang timbul akibat bencana yang terjadi suatu saat.

"Kitalah yang harus lebih bekerja keras untuk memberikan awarness kepada masyarakat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau