SUMEDANG, KOMPAS.com - Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta segera direalisasikan, setelah ada kesepakatan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov Yogyakarta.
Sebelumnya, pembangunan jalan berbayar ini ditentang Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang mengkhawatirkan dapat mengganggu perekonomian masyarakat.
"Setelah rapat dengan Sekda Jawa Tengah dan perwakilan dari Pemerintah DIY sudah ada kesepakatan mengenai trase," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjawab Kompas.com, Selasa (2/7/2019).
Baca juga: PPJT Tol Solo-Yogya dan Bawen-Yogya Segera Diajukan
Dalam pembahasan tersebut, disepakati trase yang digunakan sedikit mungkin mengurangi lahan milik umum.
Sebagai solusinya dapat menggunakan konstruksi layang atau elevated yang berhimpitan dengan selokan Mataram dan jalur kereta api mengarah ke Kulonprogo.
"Ada adjusment penyesuaian trasenya tapi secara konektivitas tetap saja kita bicara Solo-Jogja, kemudian nanti lanjut sampai ke Cilacap tapi tetap melalui Kulonprogo," kata Danang.
Danang mengusulkan, proses pengadaan lahan tol sepanjang 70 kilometer ini dapat dipercepat setelah pemenang lelang ditetapkan.
Hal ini untuk menghindari munculnya spekulan yang mengakibatkan melambungnya harga lahan yang diperlukan.
"Jadi begitu tender sudah selesai, pemenangnya segera melakukan pembebasan lahan terlebih dahulu meski proses pembangunannya belakangan. Karena kalau kita lihat pengalaman bandara di Kulon Progo kan lahan sudah sangat mahal itu," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.