Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Polusi Udara, Kota-kota Ini Terapkan Kawasan Bebas Kendaraan

Kompas.com - 26/06/2019, 12:39 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Australia berencana membangun sebuah kawasan yang ramah penduduk, meningkatkan kualitas hidup, dan memerangi polusi udara dengan meniadakan penggunaan mobil di beberapa ruas jalan.

Menurut World Economic Forum, Melbourne rencananya akan mengembangkan sebuah kompleks mandiri yang menghubungkan penduduknya dengan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan perkantoran tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.

Penduduk di kawasan ini nantinya dapat mengakses seluruh fasilitas hanya dalam waktu 20 menit, baik dengan berjalan kaki, bersepeda, atau lewat transportasi publik.

Perancangan kawasan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta meningkatkan kualitas hidup penduduknya.

Baca juga: Pisau dan Selimut, Alat Tukar Jual Beli Tanah Melbourne

Kota tanpa kendaraan sering ditemukan di kawasan historis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi polusi dan meningkatkan pariwisata.

Selain itu, alasan lain yang membuat pemerintah setempat melarang kendaraan karena wilayah tersebut memiliki jalan yang sempit di Fes-al-Bali, Maroko, atau jalanan dengan kanal di Venesia.

Tetapi ada pula kota yang berhasil mengubah kebiasaan penduduknya mengendarai kendaran bermotor.

Tempat parkir sepeda yang tersedia di setiap sudut Kota Copenhagen, Denmark.KOMPAS.COM/ANA SHOFIANA SYATIRI Tempat parkir sepeda yang tersedia di setiap sudut Kota Copenhagen, Denmark.
Melansir The Mandarin, gagasan ini awalnya diterapkan di Denmark dan Belanda sejak tahun 1970-an. Kedua kota ini menghilangkan dominasi mobil di jalanan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Kopenhagen, menurut BBC, awalnya menerapkan pajak penjualan mobil baru sebesar 180 persen. Selain itu, bekas tempat parkir yang tersebar di seluruh kota diubah menjadi ruang publik dan zona khusus bagi pejalan kaki.

Seluruh aturan ini kemudian membuat Kopenhagen menjadi kota ramah pejalan kaki. Bahkan pada 2011, kepemilikan mobil hanya 18 persen.

Ide ini sekarang diterapkan secara serius di beberapa kota besar Eropa untuk memerangi kebisingan, polusi udara, dan kurangnya ruang hijau .

Kota-kota seperti Madrid mulai melarang kendaraan yang bukan milik penduduk lokal di pusat kota untuk memasuki area itu.

Menjepret pusat kota Barcelona dengan kamera utama Zenfone 2 Laser, Februari 2016Fatimah Kartini Bohang Menjepret pusat kota Barcelona dengan kamera utama Zenfone 2 Laser, Februari 2016
Selain Madrid, Oslo telah menghapus sebagian besar tempat parkir, melarang sebagian besar pengemudi dari pusat kota, dan sedang merencanakan jaringan zona pejalan kaki yang sepenuhnya bebas mobil.

Kemudian, gagasan melarang penggunaan mobil ini juga diterapkan di kota kecil Spanyol, Pontevedra.

Tak hanya melarang mobil. Beberapa kota mendesain ulang jalan-jalan atau seluruh blok untuk memprioritaskan pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Barcelona contohnya. Kota tujuan wisata ini telah menerima banyak perhatian karena mengganti jalan dengan pohon, jalur jalan kaki, perabotan jalan, dan taman bermain.

Kota ini tetap menyisakan satu jalur lalu lintas satu arah, namun hanya bisa bergerak dengan lambat dan sejajar dengan pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Ini berarti penghuni dan kendaraan pengantar masih bisa melewati, tetapi lalu lintas disalurkan ke jalan-jalan utama.

Kemudian kota-kota lain seperti Paris dan Brussels mengambil pendekatan yang lebih bertahap, seperti mencoba hari bebas mobil atau car free day.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com