Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/06/2019, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Inovasi perlu terus dilakukan untuk menekan tingkat polusi udara di Jakarta. Di tengah keterbatasan ruang terbuka hijau yang ada, Jakarta memerlukan solusi jangka pendek dan jangka panjang yang terencana agar polusi dapat terus menurun.

Pemerintah DKI mungkin dapat belajar dari Singapura dalam menekan tingkat polusi udara. Di negara tersebut, perusahaan diberikan lampu hijau untuk berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada publik.

Melansir CNN, GWS Living Art, sebuah perusahaan spesialis di bidang struktur hijau, memasang atap hijau pada 10 bus, bulan lalu. Instalasi atap hijau ini diyakini dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan penelitian dari Michigan State University, atap hijau sangat baik dalam membantu 'mendinginkan' bangunan, mengurangi risiko banjir, memangkas emisi gas buang dan menyediakan ruang yang cukup bagi alam untuk 'berkendara'.

Ini adalah upaya strategis dalam mengembalikan keanekaragaman hayati ke dalam lingkungan yang padat penduduk.

Taman bergerak

Melalui proyek 'Garden on the Move', GWS Living Art melakukan kampanye untuk menguji apakah bus yang telah disulap bagian atapnya itu dapat membantu menurunkan suhu di dalam bus dan mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyalakan AC dalam tiga bulan.

"Sementara dampak penghijauan pada bangunan telah didokumentasikan dengan baik, lebih sedikit yang diketahui tentang efek penghijauan pada kendaraan yang bergerak," kata peneliti Universitas Nasional Singapura, Tan Chun Liang, yang menyarankan inisiatif tersebut.

Liang berharap, penelitian ini dapat membantu kota-kota yang mengalami dampak pemanasan iklim. Ketika suhu sebua kota jauh lebih hangat dibandingkan daerah sekitarnya, panas dihasilkan dan diserap oleh industri, lalu lintas dan bangunan.

Kampanye bus ini merupakan bagian dari inisiatif hijau lainnya di Singapura, seperti Green Mark Scheme yang akan memanfaatkan 80 persen bangunan pada 2030, dan Gardens by the Bay.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+