KOMPAS.com - Solid wood adalah kayu yang diolah secara langsung. Jenis kayu ini cukup digemari karena memiliki ketahanan dan keawetan yang tinggi.
Berdasarkan keterangan tertulis Bramble Furniture yang diterima Kompas.com, Minggu (16/6/2019), solid wood atau kayu solid memiliki beberapa kelebihan seperti ketahanan.
Kayu jenis ini dapat bertahan hingga lebih dari 15 tahun, tentunya tergantung cuaca dan kondisi perawatan.
Lebih dari itu, kayu solid juga mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap air asalkan tidak terendam selama berbulan-bulan di dalam air.
Jenis kayu ini juga merupakan pilihan yang baik untuk perabot karena kualitasnya dapat diukur dengan berbagai macam warna dan pilihan.
Dalam arsitektur, kayu solid dapat memberikan kesan hangat pada ruangan dan mudah diproses dengan beragam desain.
Meski begitu, jenis kayu ini pun juga memiliki beberapa kekurangan. Hal-hal seperti paparan asinar matahari, suhu tinggi, dan tingkat kelembaban turut memengaruhi kualitas furnitur.
Lebih lanjut, solid wood terbagi ke dalam beberapa jenis seperti:
Jenis kayu ini memilii warna merah muda pada bagian tenganya. Tak hanya merah muda, ada pula kayu yang berwarna merah tua, sementara bagian tepi kayu berwarna putih.
Meski memiliki kualitas yang mumpuni, namun jangan ditempatkan langsung dan bersentuhan dengan tanah. Ini karena kelembaban dan rayap dikhawatirkan dapat merusak kayu.
Kayu jati merupakan bahan favorit karena memiliki lapisan minyak yang membuatnya menjadi tahan air. Selain itu, kayu dapat bersinar lebih cerah jika dibiarkan dalam jangka waktu lama di luar ruangan.
Keunggulan lain adalah tingkat kelunakannya yang cukup tinggi. Hal ini membuat kayu dapat dengan mudah diukir.
Meski lunak, serat yang terkandung di dalamnya cukup tebal sehingga tahan terhadap benturan.
Jenis material ini kerap digunakan untuk membuat perabot di dalam ruangan karena memiliki warna yang terang.
Selain itu, corak pada kayu termasuk unik dari warna kuning dan cokelat muda. Perpaduan tersebut memberikan suasana segar dan cerah pada ruangan.
Dalam produksi, kayu sugkai dapat diolah menjadi veneer dengan warna dan corak yang banyak diminati pasar.
Sama seperti mahoni, bahan ini tidak cocok jika ditempatkan di luar ruangan kecuali dengan pengolahan khusus.
Kayu ini memiliki ciri khas warna yang cerah dengan serat halus. Selain itu, pinus juga tergolong lunak untuk diolah sehingga membuatnya populer sebagai bahan pembuat furnitur ruangan.
Meski demikian, dalam penggunaan tidak disarankan untuk diletakkan di tempat lembab karena berisiko terhadap serangan jamur dan rayap.
Bambu adalah salah satu material bangunan dan furnitur yang populer khususnya di Indonesia.
Kayu bambu memiliki kekuatan yang cukupkuat, ringan. Manfaat lainnya adalah elastisitas bambu yang tinggi serta ramah lingkungan.
Namun jenis kayu ini memiliki kekurangan, yakni cukup sulit untuk diolah. Apalagi kayu yang terbuat dari bambu memiliki sambungan dengan detail yang cukup rumit sehingga membutuhkan teknis khusus saat pengolahan.
Perabot dengan bahan ini sebaiknya dijauhkan dari tempat lembab. Selain itu, jangan lupa untuk rutin mengaplikasikan finishing pada permukaan kayu sehingga dapat menjauhkannya dari seranggan dan jamur.
Jenis kayu ini mempunyai kualitas bengkokan yang baik, tahan lama, dan tahan air. Dari berbagai jenis kayu lainnya, oak cukup digemari karena memiliki warna menarik.
Selain itu, pola ray flake pada urat kayunya membuat material ini lebih artistik.
Penggunannya sendiri lebih cocok di luar ruangan karena sifatnya yang tahan air. Lebih lanjut, dalam perawatan, hindari tekanan atau benturan keras.
Kayu ini tersedia dalam dua jenis, yakni oak merah dan oak putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.