Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kecelakaan Mudik Turun karena Macet

Kompas.com - 12/06/2019, 10:33 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan mengklaim, angka kecelakaan selama pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2019 turun 64 persen.

Cara pandang pemerintah terhadap keberhasilan angkutan Lebaran melihat dari turunnya angka kecelakaan. 

Menurut pengamat transportasi Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarno, penurunan angka kecelakaan tidak terlepas dari kemacetan yang terjadi.

Baca juga: Evaluasi Macet Lebaran, Manajemen Rest Area Harus Diperbaiki

"Tahun lalu juga sudah turun dibanding tahun sebelumnya. Namun tahun ini, berdasar data terkini dari Korlantas Polri, ada penurunan 63 persen. Sementara dari kacamata pemudik, merasakan lamanya waktu perjalanan," kata Djoko kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2019).

Kemacetan di jalan tol, sambung Djoko, disebabkan meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat.

Peningkatan ini didorong oleh tersambungnya Tol Trans-Jawa dan sebagian Trans-Sumatera, serta mahalnya harga tiket pesawat.

"Keterhubungan tol baik di Jawa dan sebagian Sumatera, seolah memisahkan kendaraan roda dua dan roda empat ke atas. Jadi, logis sudah berkurang kecelakaan antara roda dua dan roda empat saat mudik dan balik," ucapnya.

Berdasarkan data Kemenhub hingga H+2 Lebaran, jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 509 kejadian atau turun 64 persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 1.410 kejadian.

Penurunan angka kecelakaan ini turut menurunkan angka korban. Tahun lalu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 318 orang, sementara tahun ini 120 orang.

Adapun korban luka berat tahun lalu mencapai 364 orang dan tahun ini turun menjadi 95 orang. Sementara, korban luka ringan tahun llau tercatat 1.905 orang dan tahun ini menjadi 615 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com