Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2019, 21:25 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengelola pusat belanja diimbau memperketat pengamanan di properti masing-masing.

Menyusul meningkatnya ekskalasi ketegangan usai demo yang terjadi di depan Gedung Bawaslu sejak, Rabu (22/5/2019) dini hari hingga kini.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, imbauan ini tak hanya berlaku bagi pengelola mal di Jakarta tetapi di seluruh Indonesia.

"Dari forum komunikasi yang forum nasionalnya saya imbau seperti itu di seluruh Indonesia," kata Stefanus kepada Kompas.com.

Baca juga: Gara-gara Demo, Grand Indonesia Tutup Pukul 15.00 WIB

Sebelumnya, ia meminta, agar pengelola mal tetap beroperasi seperti biasa. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi tetap kondusif dan meminimalisir kepanikan di masyarakat.

Pengamanan yang dilakukan, ia sarankan, yaitu mengubah sistem tiga shift menjadi satu shift. Artinya, petugas pengamanan yang seharusnya berjaga pada sore hari, ditarik masuk lebih awal.

Sedangkan, petugas yang berjaga malam hari diminta untuk tetap stand by di lokasi.

"Dan ada tambahan aparat juga kan, jadi ada security dan aparat, dan karyawan-karyawan kita tetap bekerja kan," ujarnya.

Meski demikian, Stefanus optimistis, para pengunjuk rasa yang melakukan aksi tidak akan menyasar pusat perbelanjan dan menjarah barang-barang yang ada.

Kalau pun terjadi, ia meyakini, para aparat keamanan yang bertugas akan bertindak cepat untuk mengatasi keadaan yang ada.

"Kalau yang demo kan larinya ke KPU dan Bawaslu. Mereka kan ke situ, bukan ke tempat yang lain, bukan ke pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain. Tapi waluapun begitu kita juga sudah siap-siap untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com