JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis situs daring jual beli dan sewa berbagai jenis properti makin marak dengan kehadiran sejumlah pemain baru.
Salah satunya yaitu Rentfix.com. Berbeda dari yang lain, situs ini hanya fokus menyediakan dua jenis properti yang disewakan, yaitu komersial dan residensial.
Jenis komersial antara lain terdiri dari ruko, kantor, gudang, dan co-working space. Sementara residensial yakni rumah, apartemen, dan kamar.
Pendiri dan CEO Rentfix.com Effendy Tanuwidjaja mengatakan, di situs ini orang bisa mencari properti sesuai kebutuhan masing-masing, baik dari segi waktu maupun luasnya.
Dia melihat selama ini banyak properti yang disewa di pasaran, tetapi ternyata tidak ditempati dan dibiarkan kosong.
Baca juga: Satu Lagi, Situs Jual Beli Properti Hadir
"Misalnya gudang sudah disewa sekian tahun, tapi kosong. Saya lihat peluang itu, ruang-ruang tersebut bisa dilihat secara transparan oleh penyewa, mudah dari segi waktu dan tempat," ujar Effendy saat berbincang dengan Kompas.com di kantornya, Jalan Daan Mogot, Tangerang, Rabu (15/5/2019).
Dia menyebut situs yang dikelolanya sebagai flexible and partial renting.
Sebagai contoh, konsumen bisa menyewa ruko hanya satu lantai dan membayarnya per bulan. Begitu pula dengan gudang, penyewa bisa mencari luas ruangan yang dibutuhkan dan untuk jangka waktu tertentu.
Biaya akan berlaku jika terjadi transaksi, dan Rentfix mendapat bagian 1 persen dari nilai transaksi itu.
“Jadi listing di kami free, tapi ada success fee sebesar 1 persen sesuai transaksi yang dilakukan,” imbuhnya.
Saat ini terdapat 600 listing properti komersial dan 300 listing properti residensial yang terdaftar di Rentfix.
Effendy menargetkan 1.000 listing hingga Juni 2019, sedangkan sampai akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai 2.000 listing.
Dia mengklaim bahwa Rentfix merupakan pelopor situs penyewaan properti yang seluruh proses transaksinya dilakukan secara daring, mulai dari pemesanan, pembayaran, hingga perjanjian sewa.
Itulah yang membuat properti yang terdaftar di Rentfix bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Dia menyebutkan, dari jumlah listing properti yang terdaftar, sekitar 70 persen berada di wilayah Jabodetabek dan 30 persen di kota-kota besar di seluruh Indonesia, misalnya Medan, Surabaya, Bandung, Makassar, dan Padang.
“Bisa dibilang ini pioner di Indonesia, kami bikin flow mulai dari booking, payment, dan digital agreement. Kami digitalisasi semua ruang, jadi bisa dilihat dengan mudah, dibandingkan, dan dipesan. Saya menyebutnya space digitalization,” papar Effendy.
Dia pun mengungkapkan bahwa investasi yang dikucurkan sejak awal memulai bisnis ini hingga sekarang Rp 3 miliar. Jumlah itu merupakan usaha patungan dari dirinya sendiri sebesar 60 persen, sedangkan 40 persen dari keluarga dan teman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.