KOMPAS.com – Biro arsitek Vincent Callebaut yang berbasis di Paris, Perancis, mengajukan desain baru di bagian atap Katedral Notre-Dame.
Desain ini bisa menghasilkan energi sekaligus menjadi area untuk mengembangkan pertanian aquaponik.
Konsep desain dibuat dengan tujuan ingin mengubah gereja bersejarah menjadi bangunan ramah lingkungan yang bisa menghasilkan lebih banyak energi, serta mampu memproduksi 21 ton buah dan sayuran dalam setahun.
Rancangan ini dinilai akan memberi penampilan baru pada struktur bangunan bergaya Gothik untuk abad ke-21.
Baca juga: Gargoyle Notre Dame Bisa Dibuat Kembali dari Abu dan Puing-puingnya
"Besarnya api yang telah membakar katedral itu membangkitkan imajinasi kami dan menyuarakan krisis identitas gereja saat ini, sekaligus memberi tantangan untuk mengatasi masalah lingkungan yang kita hadapi akibat perubahan iklim," kata arsitek Vincent Callebaut, seperti dilansir Dezeen.com, Kamis (9/5/2019).
Konsep desain itu meliputi atap yang dibuat dari bahan balok kayu laminasi yang sebelumnya dipadatkan dengan bilah serat karbon, dan dijadikan puncak menara katedral yang menjulang tinggi.
Di antara balok kayu itu, terdapat elemen kaca berbentuk kristal yang mengandung lapisan terbuat dari karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Lapisan itu mampu menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi sumber energi.
"Katedral ini akan menjadi struktur bangunan dengan aspek lingkungan yang patut dicontoh, dan gereja ini menjadi pelopor dalam mempertahankan lingkungan yang berkualitas," ujarnya.
Hal ini sekaligus dapat didistribusikan di seluruh wilayah Paris. Ada pula kolam air yang berfungsi mengairi tanaman tersebut.
Menurut perhitungan Vincent Callebaut, setiap meter persegi area pertanian di atap Katedral Notre-Dame itu diperkirakan mampu menghasilkan 25 kilogram buah dan sayuran per tahun.