KOMPAS.com - Katedral Notre-Dame mampu bertahan selama hampir 900 tahun dalam sejarah Perancis yang penuh gejolak.
Namun, bangunan itu hancur dalam kobaran api. Seruan untuk segera merekonstruksi bangunan bersejarah itu pun digaungkan baik masyarakat Perancis maupun dunia internasional.
Bahkan, total sumbangan yang masuk untuk perbaikan katedral telah mencapai 600 juta euro atau sekitar Rp 9,47 triliun.
Perdana Menteri Edouard Phillipe pun berharap, rekonstruksi bangunan bersejarah itu dapat segera dilaksanakan.
Baca juga: Warganet Desak Pemerintah Perancis Jauhkan Arsitek dari Notre Dame
Notre Dame bukan bangunan bersejarah dan ikonik pertama yang rusak karena kebakaran. Sebelumnya, sejumlah gedung bersejarah pernah mengalami kejadian serupa.
Beberapa di antaranya ada yang hancur dan dibangun kembali. Beberapa di antaranya seperti:
Setelah itu, bangunan gereja terbengkalai selama beberapa dekade hingga akhirnya penduduk setempat membentuk komite khusus untuk membangun kembali gedung gereja.
Baca juga: Bisakah Video Game Membantu Rekonstruksi Notre Dame?
Pada 1994, gedung tersebut mulai direkontruksi. Uniknya, rekonstruksi gereja memanfaatkan material lama.
Pembangunan kembali gedung gereja akhirnya selesai dan pada 2005, bangunan dapat digunakan untuk beribadah.
Salah satu rekonstruksi yang paling menyita perhatian adalah setelah bangunan mengalami kerusakan akibat serangan bom yang diluncurkan Jerman pada Perang Dunia II pada 1940.
Pada waktu itu, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill menginstruksikan perbaikan pada gedung tersebut.
Hingga pada akhirnya, bangunan yang telah diperbaiki tersebut menjadi salah satu simbol perayaan berakhirnya PD II.
Sebagai salah satu kantor kepresidenan paling terkenal di dunia, Gedung Putih juga pernah hangus terbakar.