JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengimbau masyarakat agar menyiapkan saldo kartu e-payment yang cukup sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran. Hal ini untuk memudahkan transaksi dan meminimalisasi potensi kemacetan di gerbang tol.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ranto Parlindungan Rajagukguk menuturkan, selama ini kemacetan yang terjadi di gerbang tol akibat masyarakat yang kurang menyiapkan saldo kartu tol dengan jumlah cukup.
"Sekarang saldo e-payment itu kan bisa sampai Rp 2 juta. E-payment itu tidak hanya bisa untuk bertransaksi di gerbang tol, tetapi juga bisa untuk belanja," kata Ranto di kantornya, Senin (22/4/2019).
Baca juga: Pemudik, Ada 71 Rest Area Tersebar di Tol Trans Jawa
Di samping itu, ada keengganan masyarakat untuk mengisi saldo kartu tol di toko kelontong modern atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP).
Hal itu disebabkan adanya biaya tambahan yang dikenakan untuk setiap kali transaksi penambahan saldo.
Menurut Ranto, ada kecenderungan masyarakat lebih memilih untuk mengisi kartu e-payment mereka di gardu tol dengan alasan tidak adanya biaya administrasi tambahan.
"Selama ini yang saya tahu, mereka suka top up di gerbang tol karena tidak ada charge. Itu saya temukan waktu ke Medan beberapa waktu lalu," ujarnya.
"Jadi gara-gara nilai Rp 1.000 - Rp 2.000 itu mereka harus rela, padahal punya mobil, dan rela berantri-antri," imbuh Ranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.