JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memberikan perhatian khusus pada saat puncak arus balik Lebaran 2019. Kepadatan volume kendaraan diprediksi semakin meningkat pada saat arus balik, dibandingkan arus mudik.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 31 Mei 2019. Pada saat itu, diperkirakan sekitar 640.000 kendaraan akan melintas di jalan tol.
Kendaraan tersebut terdistribusi, yaitu ada yang ke barat ke wilayah Sumatera, ke timur dan selatan yakni ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Kalau pun masyarakat tidak menghendaki pulang pada tanggal tersebut, rentang waktu hingga hari H lebaran masih cukup panjang yakni tiga hari.
Sementara, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 9 Juni 2019.
Baca juga: H-10 Lebaran, Pekerjaan Konstruksi di Tol Japek Dihentikan
"Pertimbangan arus balik menjadi perhatian kita sekarang karena memang jarak antara libur hari raya dengan periode kerja lebih pendek dibandingkan mudik. Pada saat mudik akan terdistribusi lebih besar," kata Danang di kantornya, Senin (22/4/2019).
"Hal itulah yang kemudian menjadi salah satu perhatian kita setelah sebelumnya perhatian kita pada saat mudik sekarang pada saat arus balik," imbuh dia.
Indikator lain yang turut menjadi pertimbangan yakni volume kendaraan pada saat waktu sibuk atau peak season.
Menurut Danang, saat arus mudik, diperkirakan jumlah kendaraan yang akan melintasi jalan tol mencapai 102.000 kendaraan per hari.
Sementara saat arus balik, jumlah kendaraan yang melintas dapat mencapai 120.000 kendaraan per hari.
"Kalo menggunakan peak hour 16 persen dari total harian. Peak hour angka 120.000 kendaraan untuk seluruh ruas jalan tol untuk arus balik. Kalo arus mudik 102.000," jelasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.