Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rest Area" Tol Pejagan-Pemalang Kumuh, Ini Kata Pengelola

Kompas.com - 22/04/2019, 09:39 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi salah satu tempat istirahat atau rest area di ruas Tol Pejagan-Pemalang tampak kumuh pada Minggu (21/4/2019). Tepatnya, rest area tersebut berada di KM 294 arah Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, PT Waskita Toll Road (WTR) segera menindaklanjuti informasi kepada badan usaha jalan tol yang menanganinya, yakni PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR). PPTR merupakan anak usaha yang dibentuk WTR untuk mengelola jalan berbayar itu.

"Kami akan tindaklanjuti melalui BUJT," singkat Corporate Secretary WTR Alex Siwu kepada Kompas.com, Minggu malam.

Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, kondisi kumuh terutama terlihat pada kamar kecil baik pria maupun wanita. Di kamar kecil pria, terdapat 4-5 bilik toilet yang tidak berfungsi.

Baca juga: Kumuh, Tempat Istirahat KM 294 di Tol Pejagan-Pemalang

Demikian halnya kondisi urinoir, dari empat unit hanya dua di antaranya yang berfungsi. Sementara dari dua wastafel yang ada, satu unit tidak berfungsi dan disumbat dengan menggunakan kain.

Kondisi toilet yang dibatasi tali kuning di Tempat Istirahat KM 294 B Tol Pejagan-Pemalang, Minggu (21/4/2019).Kompas.com / Wahyu Adityo Prodjo Kondisi toilet yang dibatasi tali kuning di Tempat Istirahat KM 294 B Tol Pejagan-Pemalang, Minggu (21/4/2019).

"Kebersihannya juga parah, kotor. Untuk laki-laki saja ya, ini enggak baik. Kata penjaga warung yang ada di sana, itu sudah seperti itu sejak kemarin (Sabtu). Kadang nyala, kadang mati," ucap salah seorang warga, Wahyu Adityo Prodjo.

Selain itu, ia menyebut, ada pihak yang secara sengaja meletakkan selembar handuk kecil dengan tumpukan uang di atasnya.

Kendati demikian, Wahyu tak melihat adanya petugas yang menarik bayaran kepada pengunjung yang menggunakan toilet.

Hanya, beberapa pengunjung yang melihat hal tersebut, secara otomatis turut meletakkan sejumlah uang sesaat sebelum meninggalkan kamar kecil.

"Yang saya lihat enggak ada proses minta uangnya, tapi dia menaruh uang itu di dekat wastafel. Jadi enggak secara eksplisit minta Rp 2.000," kata ujarnya.

Sementara di kamar kecil perempuan, antrian cukup panjang terpantau di depan pintu masuk. Padahal, saat ini bukanlah masa-masa sibuk layaknya lebaran.

Wastafel yang tak berfungsi dan disumbat kain di kamar kecil pria. Selain itu, juga terdapat kain tempat mengumpulkan uang. Kondisi ini terlihat di Tempat Istirahat KM 294 B Tol Pejagan-Pemalang, Minggu (21/4/2019).Kompas.com / Wahyu Adityo Prodjo Wastafel yang tak berfungsi dan disumbat kain di kamar kecil pria. Selain itu, juga terdapat kain tempat mengumpulkan uang. Kondisi ini terlihat di Tempat Istirahat KM 294 B Tol Pejagan-Pemalang, Minggu (21/4/2019).

Penuh sampah

Hal lain yang juga menjadi sorotan Wahyu adalah persoalan kebersihan. Menurut dia, banyak sampah berserakan di mana-mana.

Mulai dari sampah plastik, botol minum, makanan kemasan, hingga bungkus bekal makanan yang dibawa pengguna jalan tol.

Kondisi tersebut terlihat cukup merata, mulai dari pintu masih sampai pintu keluar. Bahkan di depan salah satu toko kelontong modern, terdapat tumpukan kardus bekas makanan yang kurang tertata rapi.

"Dari pantauan saya, tempat sampah itu sedikit. Dari arah tempat makan, itu hanya pakai pengki. Kemudian di depan toilet itu ada, tapi cuma trash bag. Kalau pun ada yang permanen tapi itu kecil banget dan itu rata-rata penuh sampah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com