Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Dumai Sebut Kondisi PDAM Sudah Stadium 4

Kompas.com - 16/04/2019, 09:13 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Dumai Zulkifli AS mengatakan, kondisi air tanah di wilayahnya hampir tidak dapat dikonsumsi secara langsung.

Sementara, PDAM Tirta Dumai Bersemai yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kebutuhan air bersih bagi masyarakat, belum cukup mampu.

"Pelayanan PDAM belum sampai 1 persen. Itu hasil audit kinerja BPKP terhadap Kota Dumai. Dalam kondisi sakit, mungkin sudah stadium 4," ungkap Zulkifli di Jakarta, Senin (15/4/2019).

Menurut dia, Pemerintah Kota Dumai sebenarnya telah berupaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Baca juga: Komitmen Pemda dalam Penyediaan Air Minum Masih Rendah

Salah satunya dengan membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) berkapasitas 250 liter per detik pada sepuluh tahun yang lalu, atau saat ia menjabat pada periode pertama.

Namun, proyek senilai Rp 230 miliar ini belum rampung sepenuhnya.

"Setelah saya tinggalnya, itu yang baru dikerjakan 70 persen. Setelah berganti, lima tahun tidak dikerjakan. Saya masuk lagi sekarang, saya kerjakan," kata dia.

Zulkifli pun berharap proyek yang sudah ada dapat terkoneksi dengan proyek SPAM Kota Dumai yang akan digarap antara PDAM Tirta Dumai Bersemai dengan PT Dumai Tirta Persada (DTP).

PT DTP merupakan badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Adaro Tirta Mandiri, untuk menggarap proyek SPAM Kota Dumai senilai Rp 489 miliar.

Dengan adanya koneksi tersebut, diharapkan tak hanya kebutuhan air masyarakat semata yang dapat terlayani tetapi juga kawasan industri yang ada di wilayah tersebut.

"Di Dumai itu ada tiga kawasan industri," ungkapnya.

Proyek SPAM Kota Dumai dirancang memiliki kapasitas 450 liter per detik ini dan diharapkan mampu melayani 20.300 sambungan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com